Sangatta – Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfo Staper) Kutai Timur (Kutim) menerima kunjungan kerja dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bontang pada Senin (24/11/2025). Pertemuan ini difokuskan pada upaya peningkatan kapasitas pemanfaatan media sosial sebagai sarana edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.

Rombongan Satpol PP Bontang yang dipimpin oleh Taufan Danang, Koordinator Tim Medsos dan Data, datang bersama lima anggota tim. Mereka disambut oleh Kabid IKP dan Kehumasan, Lisa Komentin, mewakili Kepala Diskominfo, didampingi Pranata Humas Ahli Muda, Lalu Joni Aswadi, serta Arie Firdaus, Penata Layanan Operasional.

Pertemuan berlangsung hangat dan penuh tanya jawab. Dalam kesempatan tersebut, Satpol PP Bontang menyampaikan keinginan untuk memperkuat kemampuan timnya dalam pengelolaan media sosial, mulai dari teknik produksi konten hingga tata kelola penyebaran informasi yang efektif.

“Kami masih terus belajar. Penguasaan publikasi digital di instansi kami belum optimal, karena itu kami ingin melihat bagaimana Diskominfo Kutim menjalankan manajemen kontennya,” ujar Danang.
Ia juga menuturkan bahwa timnya membutuhkan pemahaman lebih terkait penyusunan berita, pengeditan video, dan pemanfaatan perangkat penunjang produksi konten.

Menanggapi hal tersebut, Lisa Komentin memaparkan strategi komunikasi publik yang diterapkan Diskominfo Kutim, termasuk pola kerja lintas platform, perencanaan pesan, dan harmonisasi informasi antarperangkat daerah.

“Medsos hari ini bukan hanya ruang berbagi informasi, tapi juga alat pendidikan publik yang sangat ampuh. Kalau pesan disusun dengan baik, jangkauannya bisa sangat luas,” tutur Lisa.
Ia menekankan pentingnya konsistensi gaya visual, respons cepat, serta penggunaan beragam bentuk konten seperti video pendek, infografis, dan layanan informasi publik.

Sementara itu, Lalu Joni Aswadi memberi gambaran teknis terkait produksi konten di Diskominfo Kutim. Mulai dari software yang digunakan untuk editing video, alur pembuatan desain grafis, hingga proses penyuntingan berita agar sesuai standar jurnalistik.

“Live streaming juga kami kelola sendiri. Mulai dari peralatan hingga SDM seluruhnya mandiri. Syukurlah kanal YouTube kami cukup berkembang dan kini sudah mencapai 13,9 ribu subscriber,” jelas Joni. (ADV/DS)

Loading