SANGATTA- Kepala Dinas Pendididkan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim Mulyono mengatakan, berkaitan dengan akreditasi sekolah yang sudah di canangkan sejak tahun 2023 lalu, kini sudah mulai menampakan hasil yang cukup signifikan. Dimana terdapat peningkatan jumlah sekolah yang sudah mendapatkan akreditasi.
“Tapi sebenarnya kita masih bisa maksimalkan lagi, dengan terobosan-terobosan yang akan kita laksankan di tahun 2024 ini,” ujarnya.
Menurutnya. Berdsarkan hasil evaluasi yang di lakukan internal Disdikbud Kutim, ada beebrapa trobosan yang bisa di lakukan untuk terus menggenjot jumlah sekolah yang akan melaksanakan akreditasi, diantaranya, menambah jumlah kuota sekolah.
“kenapa kuotanya harus di tambah, karena secara aturan, dalam proses akreditasi tidak boleh di biayai oleh pemerintah, itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekolah, karena akreditasi itu sifatnya independen, namun, sebelum melakukan akreditasi, pasti ada persiapan, untuk melengkapi hal yang di rasa kurang, kita (pemerintah) bisa intervensi, untuk membantu,”kata Mulyono.
Melihat keseriusan yang di tunjukan Pemkab Kutim, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, akhirnya, pemerintah pusat memberikan kuota tambahan untuk sekolah yang akan di akreditasi. Namun dirinya tidak menyebut secara pasti berapa jumlah sekolah yang akan melaksanakan akreditasi.
“Namun memang, ada catatan yang kita sampaikan, yakni terkait dengan sistem penilaian, dimana selama ini angka itu kan di rahasiakan, namun saya minta di sampaikan, tujuanya agar kita tau, kekurangan kita dimana dan bisa segera kita perbaiki,” ucap Mulyono.
Kemudian, dirinya juga meminta, nantinya saat proses akreditasi berlangsung, para asesor (penilai) lebih mengutamakan sekolah yang memang belum memiliki akreditasi.mengingat, hingga saat ini, masih ada satuan pendidikan yang memang belum terkakreditasi, khususnya di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Kalau untuk Sekolah Dasar (SD) maupun Jenjang SMP, sudah semua dan presentasinya cukup tinggi, mengingat jumlah PAUD kita cukup banyak, dan selama ini memang kuotanya kurang maksimal, jadinya kita upayakan agar seluruh PAUD bisa kita akomodir,” pungkasnya. (Adv/g-s08)