G-smart.id – Sangatta – Dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kutai Timur (BPBD Kutim) menggelar pendidikan dan pelatihan dasar pemetaan karhutla pada Rabu (4/11).
Kepala BPBD Kutim, Syafruddin menyebut pelatihan ini diberikan untuk internal personel yang bertujuan untuk menambah wawasan, agar mumpuni saat menghadapi karhutla.
“Saya harap seluruh peserta dapat mencerna ilmu yang diberikan, supaya bisa diimplementasikan ketika terjadi karhutla,” jelasnya.
Menurut dia, bimbingan pada masyarakat juga memengaruhi lingkungan, sehingga tim yang telah dilatih dapat mengedukasi bagi warga di setiap desa.
“Jika masyarakat tidak peduli pada dampak karhutla maka akan memengaruhi pada kehidupan, baik kesehatan maupun jarak pandang pelaku perjalanan. Itulah pentingnya yang sudah mengikuti pelatihan,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Diklatsar, M Naim menyampaikan Diklat dasar pemetaan kartuhla ini khusus untuk 45 peserta tim reaksi cepat (TRC) BPBD.
“Kegiatannya dilakukan selama tiga hari. Hari pertama materi, kedua dan ketiga simulasi,” terang pria berkacamata ini.
Kegiatan yang pertama kali dilakukan ini bertujuan untuk melatih kekompakan serta TRC dapat lebih memahami cara menghitung laham yang terbakar. Bahkan lebih mengerti cara menggunakan peralatan yang akan dipakai di lapangan.
“Tujuannya bukan cuma melatih kekompakan saja, diharap mereka juga bisa menghitung luas lahan yang trbakar, apa saja kerugiannya, kemudian siapa saja yang jadi korban, bisa jadi bukan hanya warga tapi hewan juga,” tandasnya.
Kemudian, data tersebut dapat langsung terkoneksi ke dalam sistem. Di mana, menurut dia sistem tersebut akan terhubung ke provinsi dan pusat. (G-S03)