BENGALON – Setelah sepekan digelar Festival Pantai Sekerat Nusantara, mulai tangal 17-23 Juli 2022 di Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Sabtu (23/7/2022) malam, resmi ditutup Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, ditandai dengan pemukulan drum.
Turut hadir didampingi Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Sekretaris Daerah (Sekda) Rizali Hadi, Kepala Dinas Pariwisata Kutim Nurullah, Kepala Dinas Keperasi dan UMKM Darsafani, Kepala DPM-PTSP Teguh Budi Santoso, Kepala Bappeda Kutim Noviari, Anggota DPRD Masdari Kidang, perwakilan Forkopimda, Plt Sekcam Camat Bangalon, Kepala Desa Sekerat Sunan Dhika, serta tamu undangan lainnya.
Bupati Ardiansyah mengatakan, Desa Sekerat memiliki keunggulan, salah satunya di bidang pariwisata. Karenanya desa Sekerat harus segera bangkit dan terus bangkit. Karena pariwisata penyumbang devisa terbesar, setelah sawit bagi negara ini.
“Selama satu pekan kegiatan ini, saya sudah mendapatkan laporan dari Kepala Desa dan EO, bahwa melaporkan betapa antusiasnya masyarakat yang datang menyaksikan dan transaksi demi transaksi dari perhelatan yang digelar di pantai ini cukup baik,” tutur Ardiansyah.
Orang nomor satu di Kutim ini bertekad, bahwa pelaksanaan Festival Pantai Sekerat tahun depan akan digelar lebih meriah serta bakal mengundang Menteri Pariwisata, Sandiago Uno.
“Untuk event sekerat nusantara ikon-nya adalah ikon budaya. Pertama ikon budaya, yang kedua olahraga tradisional, ketiga, festival kemaritiman,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui di Kutai, sambung Ardiansyah, pada umumnya kegiatan erau yang begitu besar, melabuhkan naga hanya ada di Tenggarong, tidak ada di Kutai yang lainnya.
“Tapi di Pantai Sekerat ini sudah turun temurun, ternyata kegiatan Pelas Laut itu menurunkan naga sebagai simbol dari Adat Kutai. Ini merupakan ikon yang luar biasa. Kalau ini digelar dan dikemas sedemikian rupa, dengan melibatkan EO dan Kesultanan ini akan menjadi salah satu sumber ke khas-an Desa Sekerat,” ujarnya.
Ia berharap di Desa Sekarat ditahun yang akan datang dan seterusnya bisa memberikan yang terbaik lagi. Tidak hanya pariwisata, tetapi secara perkapita meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Sekerat.
“Yakinlah bahwa kebangkitan ekonomi masyarakat pasca pandemi ini akan bisa berlangsung, di Desa Sekerat, Kabupaten Kutim khususnya dan Indonesia pada umumnyaumumnya. Saya sangat mendorong ekonomi kerakyatan ini,” ucapnya.
Disetiap event seperti ini yang dilaksanakan, pelaku-pelaku UMKM ekonomi dihadirkan. Seperti pelaku ekonomi, pelaku home industri, kegiatan kerajinan yang diproduksi oleh masyarakat, guna meningkatkan perekonomian rakyat.
Plt Sekcam Bengalon Anton Siswanto, mengatakan, Festival Pantai Sekerat Nusantara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Sekerat merupakan sarana untuk promosi wisata yang dan momen untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal.
“Kegiatan ini dilaksanakan sepekan yang diisi dengan beberapa agenda yang sudah dilaksanakan diantaranya pagelaran tari tradisional, pentas musik, bazar, balap kapal, lomba memancing, lomba permainan tradisional dan lain-lain,” ungkapnya.
Walaupun pandemi Covid-19 belum benar-benar berakhir, sambung Anton, pihaknya tetap optimistis dengan kegiatan tersebut dapat berdampak positif. Selain sebagai sarana promosi wisata yang ada di Desa Sekerat, tentunya juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat secara perlahan.
Dikatakan Anton, Festival Pantai Sekerat Nusantara ini, juga merupakan program awal dalam rangka mempromosikan wisata kemaritiman dan ekowisata internasional yang bakal digelar pada tahun 2024 dengan tajuk Sail Sangkulirang.
“Sail Sangkulirang sebagai media promosi wisata bahari, ekowisata dan kearifan lokal yang dimiliki Kabupaten Kutim, agar investor mau berinvstasi,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Sekerat Sunan Dhika menyebut, dengan adanya kegiatan itu menjadi ajang bersilaturahmi dan untuk menumbuhkan perekonomian UMKM yang ada di Kabupaten Kutim serta memperkenalkan Desa Sekerat mempunyai destinasi yang luar biasa.
“Desa Sekerat mempunyai destinasi wisata berupa Pantai Sekerat, dengan hamparan kurang lebih 5 Kilometer, ini terbentang mulai dari Muara Sungai Mampang sampai Batu Pondong,” jelas Sunan.
Disamping itu, lanjut Sunan, di Desa Sekerat juga terdapat Wisata Bahari, Snorkeling, areal persawahan, Gunung Paralayang, wisata Mangrove dan wisata religi (kuburan habib yang ada di Sekurau Bawah.
“Segera geografis Desa Sekerat mempunyai 5 dusun dan 16 RT. Memiliki luas wilayah kurang lebih 26.960 Hektare. Banyak potensi yang ada di Desa Sekerat, diharapkan bisa dikembangkan labih baik lagi dengan dukungan pemerintah maupun stakeholder yang ada,” pungkasnya. (G-S04)