SANGATTA- Ketersediaan sapi di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) belum sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat di daerahnya sendiri, sehingga sampai saat ini untuk memenuhi kebutuhan masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perternakan (DTPHP) Kutim melalui Kepala Bidang Perternakan Antonius Kurniawan Dewanto mengatakan, meskipun secara presentase kebutuhan daging masyarakat Kutim masih sangat kecil, namun hingga saat ini keberadaan peternak lokal ternyata juga belum mampu untuk memenuhi kebutuhan daging.

“Sampai sekarang kita masih mendatangkan dari luar daerah sekitar 100 ekor perbulan itu untuk hari biasa, kalau mendekati hari-hari besar bisa lebih,” ujarnya Kamis (15/11/2023)

Selain mendatangkan sapi dari luar daerah, pihaknya juga merasa terbantu dengan banyaknya daging beku yang saat ini banyak beredar di masyarakat, meskipun jumlahnya tidak signifikan, namun bisa menjadi salah satu pilihan untuk mencukupi kebutuhan akan daging yang diketahui menjadi sumber protein tinggi

“Salah satu upaya kita untuk meningkatkan jumlah populasi sapi lokal dengan adanya Inseminasi buatan (kawin suntik) dan secara bertahap sudah menunjukkan hasil yang positif, ” imbuhnya.

Selain Inseminasi buatan, pola ternak secara Intensif (hewan di kandang) juga menjadi program yang terus digalakan oleh DTPHP kepada para peternak yang tersebar di seluruh wilayah Kutim ini. Langkah itu diambil, guna memudahkan peternak dalam hal perawatan dan melihat perkembangan termasuk kesehatan hewan ternaknya, sehingga mampu meningkatkan produktifitas sapi. (ADV/G-S08)

Loading