SANGATTA – Tingkat literasi di masa digital saat ini menjadi salah satu aspek penting untuk terus dikembangkan agar masyarakat semakin bijak, dalam menggunakan teknologi. Melihat kebutuhan ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim, bersinergi dengan perangkat daerah (PD) terkait seperti Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim dalam meningkatkan literasi digital menyediakan Pusat Literasi Digital.
Kepala Diskominfo Staper Kutim Ery Mulyadi membeberkan, tahun ini ada enam Pusat Literasi Digital yang telah diserahkan. Diantaranya, di Kecamatan Bengalon, Kaubun, Sangkulirang, Muara Wahau, Muara Bengkal dan Muara Ancalong. Sedangkan untuk 12 Kecamatan lain juga akan menyusul sebelum akhir tahun 2023 ini juga akan diserahkan dan direncananya akan dilaunching launsung oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.
“Pusat literasi digital itu, ditempatkan pada pelayanan di kecamatan dan di sekolah. Pada pusat literasi digital tersebut ada barcode yang bisa discan masyarakat untuk mengkases buku-buku pelajaran, baik buku untuk anak SD, SMP hingga SMA,” ungkap Ery Mulyadi belum lama ini.
Lebih jauh ia menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah melaksanakan FGD dengan pihak terkait. Termasuk dalam penyediaan buku-buku yang jumlahnya kurang lebih 2000 jenis buku, telah berkoordinasi dengan Disdikbud Kutim.
“Ini sangat bermanfaat bagi anak-anak kita, sehingga tidak perlu lagi membeli buku-buku mata pelajarannya. Juga ada buku-buku umum di sana yang bisa dimanfaatkan juga oleh masyarakat, khusus mereka yang sedang berurusan di Kecamatan, sambil menunggu bisa mengakses informasi melalui pusat literasi digital tersebut,” tutur Ery Mulyadi.(ADV/G-S04)