Pulau Miang, G-Smart.id – Peresmian Internet Desa di 72 Desa yang tersebar di 12 Kecamatan merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dimasa kepemimpinan Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang, khususnya dalam bidang Infrastuktur, salah satu Komitmennya adalah Penyediaan Jaringan Internet di setiap desa.

Hal tersebut disampaikan Ery Mulyadi Kepala Dinas Dinas Komunikasi dan Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfo Perstik) saat memberikan laporan di hadapan Bupati Ardiansyah Sulaiman (secara daring)) dan Wabup Kasmidi Bulang (secara luring) sesaat sebelum peresmian Internet fasilitas  akses internet VSAT (Verry Small Aperture Terminal) dan Internet Wireless yang terhubung dengan satelit di 72 Desa sebagai layanan internet gratis, kamis (30/12/2021) di Pulau Miang Sangkulirang.

Ery mengatakan, Pelaksanaan Program Internet Desa ini dilaksanakan secara bertahap, dimana pada tahun 2021 ini dilaksanakan di 72 desa yang tersebar di 12 kecamatan, sesuai target yang dicanangkan oleh Bupati dan Wakil Bupati, pada tahun 2022 seluruh desa di Kutai Timur sudah terjangkau jaringan internet.

Dirinya menambahkan, sebenarnya cikal bakal program internet desa atau program merdeka signal sudah di mulai di Pulau Miang ini, karena di Pulau Miang pemasangan internetnya sudah dimulai sejak tanggal 14 Juni 2021.

“Meskipun pada awal pemasangannya sempat terjadi trouble, namun kurang lebih satu  bulan kemudian barulah internet di Pulau Miang ini bisa berhasil online sampai dengan saat ini,” ujar Ery.

Ditambahkannya, untuk pembangunan jaringan internet desa, pada tahun depan tidak hanya mengandalkan dari APBD Kutim, tetapi juga akan bersinergi dengan program Penyediaan Akses Jaringan Internet Desa yang akan dibiayai melalui Dinas Kominfo Provinsi Kalimantan Timur (APBD Provinsi Kaltim), kemudian juga akan bersinergi dengan program Pembangunan Desa 3435 non 3T yang akan dibiayai melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Kutai Timur rencananya akan mendapatkan alokasi 56 Desa yang akan dibangunkan fasilitas Menara dan BTS serta penguat signal. Dalam program 3435 non 3T, Kutim mengusulkan daerah blankspot yang ada sebanyak 37 desa dapat dibangunkan Menara serta BTS-nya dan sisanya sebanyak 19 spot adalah pengembangan atau penguatan signal,” beber Ery

Lanjut Ery, pada tahun 2022 seperti yang telah dicanangkan, Program Merdeka Signal diharapkan akan terwujud. Untuk mewujudkan semua itu, tentu diperlukan dukungan dari semua pihak, khususnya masyarakat di desa untuk dapat membantu dan mendukung program ini dapat berjalan dengan baik.

“Seandainya terjadi permasalahan di lapangan hendaknya dapat di komunikasikan, dikoordinasikan secara berjenjang dengan pihak-pihak terkait,” tutupnya. (G-S02).

Loading