SANGATTA- Meskipun di anugerahi wilayah yang subur dan memiliki kekayaan sumber daya alam yang cukup melimpah dan beragam, namun hingga saat ini, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) belum mampu memanfaatkan seluruh potensi tersebut secara optimal.
Menurut anggota DPRD Kutim dari fraksi Kebangkitan Indonesai Raya Yan, menyebut, salah satu bidang yang hingga saat ini belum memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap masyarakat yakni pembangunan melalui sektor pertanian dalam arti luas.
“Kebutuhan beras kita hingga saat ini masih mengandalkan dari luar daerah, padahal kita punta potensi untuk mengembangkan itu,” ujarnya.
Dengan dukung anggaran yang dimiliki oleh daerah saat ini, yang menurutnya terbesar dari daerah lain di Provinsi Kaltim ini, sudah saatnya pemerintah di bawah kepemimpinan Bupati Ardiasnsyah Sulaiman dan Wakilnya Kasmidi Bulang, mulai fokus untuk mengembangkan sektor pertanian menjadi program prioritas pembangunan daerah.
“Buat satu kawasan khusus yang dicanangkan oleh pemerintah, untuk fokus dalam pengembangan pertanian khususnya persawahan yang di dukung dengan infrastruktur yang memadai, salah satunya bendungan untuk mengaliri sawah, itupun kalau kita mau menjadi daerah yang mampu menghasilkan beras, jangan setengah -setengah” tegas Yan.
Selain itu, dalam waktu tidak lama lagi, jutaan manusia juga akan datang dan bermukim di sekitar wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, hal tersebut menurut Yan, juga memberikan sebuah peluang emas bagi Kutim untuk menjadi daerah sentra penghasil bahan makanan pokok sebagai besar masyarakat Indonesia tersebut.
“Yang datang nanti diperkirakan sebanyak 2 juta orang, masyarakat Kaltim secara keseluruhan sekitar 3 juta, bayangkan kalau itu ngambil beras dari Kutim, akan berapa banyak yang di perlukan, nah kalau kita tidak bisa mengambil kesemaptan itu, tidak perlu nunggu lama pasti akan tersingkir, dan kita tidak mendapatkan manfaat adanya IKN kalau tidak memanfaatkan ini dengan baik,” pungkasnya. (ADV/G-S08)