Sangatta – G-Smart.id – Menjelang bulan suci Ramadhan 1443 H/2022 M Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bersama steakholder lainnya melaksanakan rapat koordinasi, sinkironisasi dan konsolidasi penyelenggaraan kegiatan saat Bulan Ramadhan.
Rapat terpadu dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kasmidi Bulang dan dihadiri oleh Kemenag, OPD-OPD terkait serta perwakilan dari Polres Kutim, Lanal Sangatta dan Kodim 0909/KTM di ruang Arau Lantai 2 Kantor Sekretariat Kabupaten, Jumat (1/4/2022).
Usai rapat, kepada awak media Wabup Kasmidi Bulang menyampaikan rapat dilaksanakan untuk membahas langkah-langkah dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Dari rapat tersebut setelah melihat turunan aturan atau surat edaran yang sudah ada maka untuk pasar Ramadhan dibolehkan. “Jadi pasar Ramadhan tidak dilarang, tapi dengan catatan tetap melakukan protokol kesehatan, yaitu dengan menggunakan masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan,” ujar Kasmidi.
Selanjutnya dikatakan, untuk menghindari menumpuknya pengunjung pasar Ramadhan dan kemacetan maka tempat-tempat berjualan akan dipecah.
“Selama bulan Ramadhan, dari jam 15.00 WITA sampai jam 19.00 WITA, khusus bis karyawan yang biasa berputar di jalan Gajah Mada atau Hotel Kutai Permai, memutarnya didepan Gedung Buana Mekar. Jadi tidak sampai keujung karena disitu tempat pasar Ramadhan,” bebernya.
Kemudian dari sisi keagamaan, untuk sholat taraweh berjamaah dan lainnya juga dibolehkan, bagi yang melakukan Kultum atau ceramah, sambung Kasmidi hanya di perbolehkan selama 15 menit.
“Ini sesuai dengan edaran Mentri Agama terkait Kultum, jadi tidak terlalu lama” kata ia.
Selanjutnya, terkait warung makan yang buka pada siang hari, pemerintah juga tidak melarang, karena menurutnya bagi yang berpuasa juga wajib menghargai warga yang tidak berpuasa.
“Begitu juga sebaliknya, yang tidak berpuasa wajib menghargai yang berpuasa, jadi warung tidak dilarang buka tapi dengan catatan didepannya ditutup tirai,” pungkasnya.
Terkait kesiapan pangan untuk menyambut bulan Ramadhan, Kasmidi menyebutkan stok sembako aman, apalagi di bulan April ini untuk beras akan ada panen besar di Kecamatan Kaubun. Kemudian untuk telur, peternak juga sudah mulai produksi, walupun masih perlu di backup dari luar.
“Yang menjadi konsentrasi kita adalah LPG, karena sampai saat ini belum ada HET (Harga Eceran Tertinggi) dilapangan. Oleh karena itu setelah ini kita akan rapat lanjutan untuk menentukan HET dari Kabupaten sampai di Kecamatan,” ujar Kasmidi. (G-S02)