G-Smart.id – SANGATTA – Perpanjangan waktu posko penyekatan diberlakukan di Kutai Timur (Kutim). Hal ini bertujuan untuk menekan angka wabah pandemi Covid 19. Tidak tanggung-tanggung, pemerintah daerah juga menyediakan layanan rapid tes antigen gratis untuk masyarakat.
Sehingga, jika didapati warga yang akan keluar-masuk kabupaten ini dengan hasil reaktif, maka akan disuruh pulang dan bergegas melakukan isolasi.
Upaya ini merupakan langkah konkret untuk mengantisipasi wabah pasca Hari Raya Idul Fitri. Sebab, pengalaman dari tahun sebelumnya, angka pandemi di Kutim melonjak secara signifikan, agar menghindari hal itu supaya tidak terulang, pemerintah melalui dinas kesehatan menyediakan 2000 unit alat tes.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, pihaknya sengaja melakukan langkah positif ini dengan mempersiapkan alat rapid test antigen di pintu penjagaan terminal bis di Sangatta Selatan yang menjadi kawasan posko penyekatan masuk ke Kutim.
“Ya, kami sudah menyediakan 2000 alat rapid test antigen, dapat digunakan gratis di posko masuk, apa lagi warga yang baru masuk ke Kutim, harus cek dulu,” tegas ia.
Dirinya menyebut jika hal ini bertujuan supaya pandemi di Kutim bisa dikontrol. Pasalnya, rapid antigen dianggap mumpuni menyaring kondisi masyarakat dengan klasifikasi sehat atau terpapar.
“Kalau mau masuk ke Kutim kita harus pastikan dulu bersih tidak bawa virus. Tapi jika hasil antigenya reaktif, mereka harus tes PCR dulu,” ungkapnya.
Untuk diketahui, test PCR ini lebih akurat hasilnya dibandingkan dengan rapid test antigen. Ia menambahkan, belum tentu bagi yang reaktif pada rapid test antigen reaktif juga pada tes PCR.
“Pasti kami taati SOP nya, kalau memang didapati warga yang positif PCR, ya mereka harus karantina, bahkan kalau bergejala langsung dirujuk ke RSUD,” tandasnya. (ADV/G-S03)
Baca juga : Posko Penyekatan Kutim Diperpanjang Hingga Akhir Mei