JAKARTA – Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Terpilih, Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Mahyunadi, bersama ratusan kepala daerah terpilih lainnya, mengikuti acara geladi bersih pelantikan kepala daerah, yang digelar Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025). Meskipun diguyur hujan, namun seluruh peserta tampak antusias dan kompak mengikuti prosesi yang digelar sejak pagi.

Nampak Ardiansyah Sulaiman dan Mahyunadi bersama ratusan kepala daerah lainnya mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Prosesi geladi dimulai dengan pembagian kelompok atau pleton yang berjumlah 30, untuk kemudian melakukan kirab menuju Istana Kepresidenan, Jakarta. Marching band Gita Praja dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) turut mengiringi perjalanan para kepala daerah terpilih menuju istana.

Pelantikan 481 kepala daerah terpilih, yang berlangsung pada 20 Februari 2025, akan menjadi momen bersejarah. Pasalnya, untuk pertama kalinya, Presiden Indonesia akan melantik para kepala daerah secara serentak di Istana Merdeka. Menurut Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, geladi ini merupakan persiapan penting jelang pelantikan besok.

“Ini adalah geladi bersih yang kami lakukan untuk menyempurnakan persiapan pelantikan. Seperti yang dilaksanakan kemarin, kami berkumpul di tenda di Monas dan bergerak menuju Istana Kepresidenan yang dipandu oleh marching band Gita Praja IPDN,” ungkap Ardiansyah.

Lebih lanjut, Ardiansyah menjelaskan bahwa geladi hari ini mencakup simulasi sumpah janji jabatan, penyematan pangkat, serta pembacaan surat keputusan (SK).

“Pelantikan kali ini sangat bersejarah, karena merupakan pelantikan serentak pertama oleh Presiden yang dilakukan di Istana Merdeka,” pungkasnya.

Dari total 505 kepala daerah terpilih, sebanyak 481 akan dilantik secara serentak pada 20 Februari. Sementara itu, 22 kepala daerah dari wilayah Aceh tidak akan dilantik bersama, meskipun telah ditetapkan sebagai terpilih.

Pelantikan serentak ini diprediksi menjadi tonggak baru dalam sejarah pemerintahan Indonesia, menandai semangat persatuan dan keberagaman dalam sistem pemerintahan daerah. (G-S02/*)

Loading