SANGATTA- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, Mulyono mengatakan, tahun ini setiap satuan pendidikan di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Kutai Timur akan menerima Bantuan Oprasional Sekolah Daerah (BOSDA) sebesar Rp 5 Milyar.

Jumlah tersebut, menurut Muyono, meningkat cukup darstis dari dua tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2023 lalu, Disdikbud hanya mengalokasikan anggaran untuk masing-masing sekolah sebesar Rp 2,8 milyar. sedangkan di tahun 2022 hanya Rp 1,08 milyar.

“Jumlah sekolah penerima BOSDA juga bertambah, dari yang sebelumnya hanya 85 kini menjadi 91, dan masih menyisakan 5 sekolah lagi yang belum menerima, karena berkaitan dengan urusan teknis,” ujar Mulyono yang tidak menjelaskan secara rinci alasan di maksud.

Pria yang pernah mendapat pengahargaan Camat terbaik dua kali dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini menyebut, adanya peningkatan BOSDA yang di berikan oleh Pemkab Kutim ini menjadi salah satu wujud keberpihakan pemerintah kepada peningkatan kualitas pendidikan.

“Jadi anak-anak sekarang tugasnya hanya belajar dengan sungguh-sungguh, karena seluruh kebutuhan untuk pendidikan sudah di cukupi oleh pemerintah,” ujarnya.

Seperti di ketahui, BOSDA bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka upaya capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada sekolah yang belum memenuhi SPM. Selain itu, dengan adanya BOSDA di harapkan siswa bisa memperoleh pendidikan yang bermutu serta mengurangi angka putus sekolah, termasuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah. (Adv/g-s08)

Loading