SANGATTA- Permasalahan dunia pendidikan seakan tidak ada habisnya, mulai dari sarana dan prasarana (sapras) Pendidikan yang belum merata,distribusi dan kualitas guru yang sepenuhnya belum merata yang berdampak terhadap kualitas lulusan yang masih sangat rendah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim Mulyono tidak menampik terkait masih adanya persoalan Pendidikan di Kabupaten yag memiliki luas kurang lebih 35 kilometer persegi ini, namun demiakian, pemerintah daerah saat ini terus berupaya secara maksimal memberikan layanan pendidikan secara merata di 18 Kecamatan yang ada.

“Program peningkatan sarana dan prsarana infrastrukur terus kami genjot, dan tahun 2023 lalu seluruh sekolah di setiap jenjang mendapatkan sentuhan pembangunan,” ujarnya.

Keberpihakan pemerintah daerah di bawah kepemimpina Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakilnya Kamsidi Bulang terhadap dunia Pendidikan tidak sampai disitu, pria yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai Camat terbaik Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebanyak dua kali ini pun menyebut, peningkatan kesejahteraan bagi tenaga pendidik dan kependidikan juga tak lupa di berikan sebagai bagian dari apresiasi dan penghargaan atas dedikasi yang di berikan para guru yang telah membantu pemerintah untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berdaya saing.

Selain itu, sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan terus meningkat terutama dalam hal mutu lulusan, Mulyono menyebut, Disdikbud Kutim juga menginsentifkan program akreditasi A di seluruh satuan Pendidikan mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Persoalan Pendidikan ini tidak bisa di selesaikan dalam satu waktu tapi secara bertahap akan kami tuntaskan,”pungkasnya. (ADV/G-S08)

Loading