G-Smart.id -SANGATTA – Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepemimpinan Perempuan Perdesaan (KPP) gelaran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kutim bekerjasama dengan Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) di Kutai Timur (Kutim) diikuti antusias oleh peserta yang terdiri dari perwakilan perempuan Kecamatan Sangatta Selatan dan Sangatta Utara.
Dihari kedua, pelaksanaan digelar di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kantor Camat Sangatta Selatan, Sabtu (4/9/2021). Dua puluh peserta Bimtek itu diberikan pembekalan terkait, konsep kepemimpinan dalam perspektif gender, visi perempuan pemimpin (diri perempuan, komunitas dan desa) strategi perempuan pemimpin melakukan perubahan di desa.
Dalam kegiatan Bimtek yang mendatang narasumber Bayu Sustiwi dari Setnas (Jakarta), Nurul Karim dari Kutim, Indo Masse dari KPI Samarinda dan Fajriati sunia dari Kutai timur, peserta diajak interaktif membahas apa yang yang menjadi permasalahan perempuan dalam hidupnya serta pelajaran penting dari kehidupan perempuan.
Contoh persoalan yang dihadapi dihadapi perempuan selama hidupnya antara lain, perempuan tidak bisa sekolah tinggi, dianggap tidak mampu karena perempuan, dibedakan dari anak laki-laki, kekerasan dalam rumah tangga dan lain-lain.
Nurul Qarimah menjelaskan tujuan umum Bimtek selama tiga hari itu adalah mengajak perempuan untuk membuat perubahan. Pastinya perubahan kearah yang lebih baik. Sedangkan tujuan khusus meningkatkan jumlah perempuan pemimpin yang yang akan bergerak kearah yang lebih baik.
“Kemudian meningkatkan kapasitas perempuan dalam menyusun usulan-usulan program desa yang responsif gender, khususnya dalam konteks penanganan pandemi Covid-19. Berikut meningkatkan kapasitas perempuan dalam memahami cara mengintegrasikan perspektif gender dalam dokumen perencanaan dan penganggaran pembangunan desa khususnya pada RKPD dan APBD Desa,
Untuk menjadi seorang pemimpin harus peham dengan tujuan tegas Nurul. Penting untuk mempunyai tujuan hidup sesederhana apapun itu, agar bisa bermanfaat.
“kita perlu melihat isu apa yang mau direspon. Ada latar belakangnya, kenapa kita melakukan itu, sebab itulah yang akan menjadi tujuan. Kita tidak bisa buat perubahan sendiri harus berkerjasama dengan pihak-pihak lainnya,” jelas Nurul. (G-S04)