SANGATTA – Sebanyak 28 mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan 102 mahasiswa dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Untuk mahasiswa UGM melaksanakan KKN di Kecamatan Kaubun tepatnya di Desa Bumi Etam sebanyak 14 mahasiswa dan di Desa Bumi Rapak sebanyak 14 mahasiswa, sedangkan dari Unmul KKN dilaksanakan di Kecamatan Sangkulirang yang tersebar di tujuh Desa, Kecamatan Kaubun di tiga Desa dan Kecamatan Teluk Pandan satu Desa.

Pelepasan mahasiswa dari UGM dan Unmul dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Kutim, Selasa (7/6/2022) dan dilepas langsung oleh Wakil Bupati Kasmidi Bulang dengan disaksikan oleh Sekda Rizal Hadi, Kepala DPPMDes Yuriansyah, Kordinator P2KM LP2M Unmul Muhammad Arifin dan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) dan lainnya.

Dalam sambutannya Wabup Kasmidi mengucapkan terimakasih karena sudah memilih Kutim sebagai tempat KKN, dirinya berharap kepada para mahasiswa, ketika terjun langsung kemasyarakat bisa memberikan motivasi dan memberikan pendampingan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

Wabup mengatakan, jika nanti ada program atau produk inovasi untuk ditindaklanjuti bisa disampaikan ke Pemerintah Kecamatan atau pun Pemkab Kutim.

“Mungkin ada program yang harus berkelanjutan bisa disharingkan, sehingga ketika adik-adik selesai KKN, program tersebut bisa dititipkan untuk dilanjutkan menjadi produk yang bisa dikenang, karena KKN ini menciptakan inovasi, mendampingi, mengedukasi masyarakat yang ada disana,” pesan Wabup Kasmidi.

Sebelumnya Kordinator P2KM LP2M Unmul Muhammad Arifin menyampaikan mahasiswa yang KKN di Kutim selama 46 hari yang terdiri dari 10 Fakultas dan KKN ini merupakan Gelombang ke 48.

Kordinator P2KM LP2M Unmul Muhammad Arifin.

“Khusus di Kutim merupakan KKN Reguler, namun prioritas yang akan dikembangkan adalan SDM dilevel desa dan Stunting,” tuturnya

Dalam KKN ini, sambung Arifin, mahasiswanya berusaha mengidentifikasi untuk program pengentasan kemiskinan dan hal yang berkaitan dengan kesehatan.

“Para mahasiswa ini mempunyai tugas mengidentifikasi potensi-potensi yang ada di desa. Hal tersebut akan menjadi tugas perorangan, kelompok dan tugas unggulan. Di program unggulan inilah berdasarkan inisiasi dari Program Pemkab Kutim di masing-masing desa,” bebernya.

Sedangkan Multazam Hanifurrahman, perwakilan KKN UGM Yogyakarta menyampaikan Tim KKN ini dinamakan “Kutai Bersorai”, terkait KKN di Kecamatan Kaubun dirinya menyebut Kaubun memiliki potensi besar berupa perkebunan kelapa sawit, pertanian pangan padi, palawija, pertanian hortikultura sayur dan buah-buahan, serta ternak besar.

Multazam Hanifurrahman, perwakilan KKN UGM Yogyakarta.

Potensi di bidang agrikultur yang luar biasa tersebut membuat Kecamatan Kaubun, digadang-gadang dan diupayakan menjadi Smart Village Agriculture. Secara umum, fakta- fakta tersebut tampak sudah cukup menjadi alasan bagi wilayah ini untuk berkembang menjadi wilayah mandiri.

“Kami memiliki harapan besar untuk dapat mendorong masyarakat dalam mengoptimalkan dan mengintensifkan sumber daya lokal maupun kualitas sumber daya manusia melalui berbagai program terobosan yang ditargetkan dapat berkelanjutan,” ujarnya.

Dirinya berharap dengan dilaksanakannya kegiatan KKN-PPM ini dapat menjadi suatu pengalaman pembelajaran baru dalam menambah pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran hidup bermasyarakat bagi mahasiswa. (G-S02).

Loading