SangattaBupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, resmi melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (PTP) dan Pejabat Fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Prosesi pengambilan sumpah jabatan yang berlangsung khidmat di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Rabu (17/12/2025) pagi, menjadi momentum penting bagi penguatan reformasi birokrasi daerah.

Penyegaran organisasi ini melibatkan 10 orang pejabat, yang terdiri dari 6 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) hasil asesmen Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), serta 4 Pejabat Fungsional (3 Ahli Madya dan 1 Auditor Ahli Utama).

Daftar Pejabat Tinggi Pratama yang Mengemban Amanah Baru berdasarkan SK Bupati Nomor 800.1.3.3/465/BKPSDM-MUT yakni  dr Yuwana Kurniawati sebagai Kepala Dinkes, Januar Bayu Irawan Kepala Bappeda, Trisno menjabat sebagai Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat. Kemudian Sekretaris Dewan di amanah kan kepada Zaenudin,  Arif Nurwahyuni  akan mengisi posisi Kepala Dinas Perkebunan dan  Tabrani menjabat Kepala Dinas PUPR.

Dalam arahannya, Bupati Ardiansyah memberikan penekanan khusus pada Survei Penilaian Integritas (SPI). Beliau mengungkapkan bahwa saat ini Kutim masih berada di peringkat ke-10 di tingkat kabupaten/kota se-Kalimantan Timur. Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi para pejabat yang baru dilantik.

“Jabatan adalah tanggung jawab moral dan profesional. Kita tidak ingin aparatur yang hanya sekadar datang, terima gaji, lalu pulang. Saya ingin integritas itu ditunjukkan melalui kerja nyata untuk memperbaiki peringkat kita,” tegas Bupati.

Ia juga mengingatkan agar para pejabat menjaga marwah diri dan pemerintah di mata masyarakat melalui etika dan perilaku yang berintegritas.

Selain masalah integritas, Bupati Ardiansyah menyoroti pentingnya percepatan pembangunan di sektor infrastruktur, pengentasan kemiskinan, hingga pengembangan wilayah pesisir. Mengingat potensi Sumber Daya Alam (SDA) Kutim yang melimpah, diperlukan kerja keras agar manfaatnya dirasakan langsung oleh rakyat.

“Sebagai motor penggerak organisasi, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama harus mampu menghilangkan ego sektoral dan membangun sinergi lintas sektor. Kita butuh birokrasi yang adaptif dan responsif terhadap perkembangan teknologi,” tambahnya.

Kepada Pejabat Fungsional, Bupati berpesan agar mereka menjadi tulang punggung profesionalisme birokrasi dengan keahlian spesifik guna mendukung pelayanan publik yang transparan dan akuntabel.

Mengakhiri sambutannya, Ardiansyah Sulaiman mengajak seluruh jajarannya menjadikan jabatan sebagai ladang pengabdian. Beliau menegaskan bahwa keberhasilan pemerintah tidak diukur dari kata-kata, melainkan dari manfaat nyata yang hadir di tengah masyarakat.

“Mari buktikan bahwa aparatur Kutai Timur mampu bekerja profesional dan berorientasi pada pelayanan. Masyarakat menilai kita dari hasil kerja nyata yang kita berikan,” pungkasnya.

Penulis : Daus

Loading