SANGATTA – “Adil Ka’ Talino, Bacuramin Ka’ Saruga, Basengat Ka’ Jubata” salam suku Dayak ini yang pertama disampaikan oleh Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah saat memberikan sambutan peresmian Lamin Dayak Sangatta di Jalan Poros Kabo (Belakang Indomaret) Desa Swarga Bara Sangatta Utara, Minggu (5/3/2023).

Kalimat itu adalah semboyan dan salam Suku Dayak yang sangat menjunjung tinggi adat dan budaya. Bagi mereka adat istiadat adalah harta yang tidak ternilai.

Bupati Ardiansyah menyebutkan Suku Dayak merupakan salah satu kekayaan di Nusantara dan apabila di kumpulkan sub Dayak ini berjumlah lebih dari 160 an, seperti Dayak Kenyah, Madang, Bahang, Basap, untuk di Kutim diantaranya ada Bahau dan lainnya.

“Oleh karena itu kalau bisa berikan informasi pada ornamen yang di pasang, untuk diketahui menceritakan sesuatu dari suku Dayak apa,” harapnya.

Yang tidak kalah penting, sambung Ardiansyah, posisi Lamin Dayak ini berada di wilayah Kabo yang posisinya jalan masuk ke arah wisata Prevab Taman Nasional Kutai (TNK).

“Diharapkan para turis yang masuk ke Prevab mereka bisa disuguhkan dengan seni-seni budaya di sini,” kata ia.

Tak lupa dirinya meminta kepada para UMKM membuat produk-produk khas sebagai souvenir untuk di jual kepada para turis atau pengunjung yang datang ke Lamin Dayak ini.

Wabup Kutim Kasmidi Bulang.

Di tempat itu, Wabup Kutim Kasmidi Bulang menyampaikan Lamin Dayak ini merupakan tempat berkumpul yang berkaitan dengan budaya.

“Lamin yang dimiliki masyarakat Dayak ini diharapkan dapat menjadi inspirasi kegiatan budaya, khususnya bagi warga Dayak di Kutim,” ujar Kasmidi.

Dirinya menambahkan pemerintah akan mensupport dengan memberikan fasilitas penunjang dari program-program kegiatan yang akan dilaksanakan.

Kemudian Kasmidi berharap dengan adanya Lamin ini dapat menjadi inspirasi bagi paguyuban-paguyuban lainnya yang ada di Kutim untuk melakukan hal serupa (tempat berkumpul).

“Dengan adanya Lamin atau tempat berkumpul nanti akan membentuk satu karakter sehingga budaya kita tetap merekat di situ untuk membangun Kutai Timur dari sisi budaya,” tutur Kasmidi.

Ketua Panitia Peresmian Lamin Dayak Sangatta Felly Lung.

Sebelumnya Ketua Panitia Peresmian Lamin Dayak Sangatta Felly Lung menyampaikan harapannya agar kedepan Lamin ini dapat menjadi destinasi wisata, dirinya menyebut oranamen yang ada merupakan ukiran Dayak Kenyah, Bahau dan Oheng dan topeng Hudoq yang di pajang dari Dayak Bahau, Madang dan Wehea.

“Ukiran oleh Dayak Kenyah ini tiap ukirannya mengandung makna dan doa, untaian yang di ukir tidak pernah putus, hal ini menandakan silaturahmi dan kebersamaan kita tidak pernah putus,” beber Felly.

Selanjutnya dirinya ingin Lamin ini menjadi jendela informasi sebagai cakrawala generasi muda, cukup berkunjung ke Lamin ini sudah bisa dapat informasi yang layak.

“Di lantai bawah kami akan membangun sentra UMKM yang akan memasok kerajinan-kerajinan yang ada,” jelas Felly.

Bahkan, lanjut Felly, rencananya setiap Sabtu akan diselenggarakan tarian kesenian Dayak pukul 15.00 WITA, selanjutnya pada pukul 16.00 WITA dilanjutkan dengan pasar Dayak yang akan menjual hasil panen yang ada di TNK seperti bawang Dayak dan sebagainya.

Peresmian Lamin Dayak Sangatta ini ditandai dengan pemukulan Gong oleh Bupati Kutim dan dilanjutkan dengan menandatangani prasasti oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wabup Kasmidi Bulang.

Selain Bupati dan Wabup Kutim, turut hadir di acara peresmian ini, Kapolres Kutim Anggoro Wicaksono, anggota DPRD Kutim Basti Sanggalangi, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kutim Harpandi, perwakilan Kodim 0909/KTM, perwakilan Danlanal Sangatta, Kadispar Nurullah, Camat Sangatta Utara Hasdiah, ketua Paguyuban-paguyuban di Kutim, para stakeholders dan lainnya. (G-S02)

Loading