SANGATTA — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengikuti Zoom Meeting yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI), sekaligus Rapat Koordinasi TPID terkait penguatan sinergi antar daerah dalam Kerja Sama Antar Daerah (KAD). Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis dalam pengendalian inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.

Rapat virtual tersebut digelar di Ruang Tempudau, Lantai 2 Kantor Bupati Kutim, Senin (17/11/2025), dan menjadi momentum penting bagi daerah dalam memastikan kecukupan pasokan serta stabilitas harga kebutuhan pokok menyambut perayaan akhir tahun.

Dalam kesempatan tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setkab Kutim, Noviari Noor, mewakili Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman yang berhalangan hadir, menyampaikan sambutan sekaligus arahan Bupati. Ia menegaskan bahwa Rakor ini merupakan langkah strategis untuk memastikan masyarakat Kutai Timur dapat merayakan Natal dan Tahun Baru 2026 dengan aman dan nyaman tanpa terganggu gejolak harga maupun masalah pasokan barang.

“Setiap momentum HKBN selalu diikuti peningkatan kebutuhan masyarakat, tekanan terhadap suplai, serta potensi kenaikan harga. Karena itu, kita perlu langkah yang lebih proaktif dan terencana. Rakor ini menjadi forum penting untuk memperkuat koordinasi dalam menjaga ketersediaan stok, kelancaran distribusi, dan stabilitas harga di seluruh wilayah Kutai Timur,” jelasnya.

Dalam arahannya, Bupati Ardiansyah juga menyampaikan apresiasi kepada Bagian Perekonomian Setkab Kutim yang telah menginisiasi kegiatan ini dan menjadi penggerak koordinasi lintas sektor dalam upaya pengendalian inflasi daerah.

Tak lupa, ia memberikan penghargaan kepada TPID Kutim yang secara konsisten melakukan pemantauan harga, melaksanakan operasi pasar, serta menyusun rekomendasi kebijakan yang mendukung stabilitas ekonomi daerah, terutama menjelang Nataru.

Lebih jauh, Bupati menekankan bahwa Rakor ini bukan semata-mata untuk menjaga stabilitas harga selama HKBN, namun juga menjadi fondasi dalam membangun Kutai Timur yang tangguh menghadapi gejolak pangan, mandiri dalam sektor produksi, dan kuat dalam pengelolaan distribusi komoditas.

“Kita ingin stabilitas ekonomi tetap terjaga, daya beli masyarakat terlindungi, dan pasar berjalan sehat. Dengan sinergi pemerintah daerah, TPID, Forkopimda, pelaku usaha, serta masyarakat, saya yakin kita mampu menekan inflasi, memastikan kecukupan pasokan, dan menjaga harga tetap stabil menjelang Natal dan Tahun Baru 2026,” tegasnya.

Melalui koordinasi yang intens antara pemerintah pusat dan daerah, TPID Kutim optimistis dapat menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan memastikan ketersediaannya bagi seluruh lapisan masyarakat. (ADV/ML)

Loading