G-Smart.id-Samarinda – Sebagai kota modern, Balikpapan memang selalu menjadi magnet bagi masyarakat yang ada di berbagai kabupaten/kota di Kaltim. Diantaranya yakni dalam dunia pendidikan. Balikpapan selalu menjadi daerah favorit bagi banyak pelajar di Kaltim. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan hingga penunjangnya adalah salah satu alasannya.
Namun imbas dari besarnya minat pelajar, terutama mereka yang akan melanjutkan pendidikan di tingkat SMA, membuat daya tampung sekolah di Kota Minyak, sebutan Balikpapan, menjadi kian terbatas. Wajar jika kemudian, banyak pelajar harus berlomba-lomba untuk dapat melanjutkan SMA di Balikpapan.
Hal ini pun yang turut dikhawatirkan anggota Komisi IV DPRD Kaltim Fitri Maisyaroh, saat dia menyampaikan Pandangan Umum Fraksi PKS pada Rapat Paripurna terkait Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim, yang berlangsung di Gedung D DPRD Kaltim beberapa hari lalu.
Jika bercermin dari pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPD) di Balikpapan, jumlah siswa lulusan SLTP atau SMP yang akan melanjutkan SMA atau SMK, sangat luar biasa banyak. Sementara, jumlah pertumbuhan atau penambahan gedung baru yang dimiliki SMA/SMK di Balikpapan, masih segitu-segitu saja. Tidak banyak bertambah.
“Keterbatasan gedung SMA itu tidak hanya terjadi di Balikpapan, tetapi juga di Kota Samarinda. Kedua kota ini, memang menjadi tempat favorit bagi banyak orang tua dari kabupaten/kota lain di Kaltim untuk menyekolahkan anak-anak mereka,” katanya.
Saat Balikpapan dan Samarinda menjadi magnet utama bagi pelajar dan orang tua siswa, pelaksanaan PPDB di 8 kabupaten/kota lainnya, menjadi cenderung lowong. Bahkan, di kabupaten/kota lain di luar Balikpapan dan Samarinda, berebut menerima siswa dikarenakan daya tampung penerimaan siswa yang cukup besar.
“Untuk Balikpapan dan Samarinda cenderung menolak siswa, karena kurangnya daya tampung yang mereka miliki. Ini yang sangat kami khawatirkan. Saya kira, Pemerintah Kaltim harus segera mencarikan solusinya. Karena sebentar lagi PPDB juga akan dilaksanakan,” imbuhnya.
Tidak ingin persoalan ini terus berlarut, wanita berkerung ini pun meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, untuk mengalokasikan anggaran khusus untuk menambah pembangunan gedung-gedung SMA yang ada di Balikpapan dan Samarinda. Sehingga, bisa menampung siswa lulusan SMP nantinya. Di sisi lain, sekolah-sekolah yang ada di kabupaten/kota lainnya, harus terus didorong peningkatan mutu dan kualitasnya, sehingga bisa bersaing dengan yang ada di Balikpapan dan Samarinda.
“Pemerintah Kaltim saya kira, harus segera membuatkan perencanaan atau solusi untuk masalah itu. Pembangunan gedung-gedung baru SMA di sekolah yang memang potensial dibangun, harus segera dilaksanakan, biar bisa menampung para pelajar, walau mungkin tidak semuanya,” tandasnya. (ADV/G-S06)