Sangatta – Kadis Kominfo Staper Kutim Ronny Bonar Siburian mengajak para pelajar agar bijak dalam bersosial media, stop melakukan bullying, menyebarkan berita hoaks dan hal negatif lainnya dalam menggunakan Gadget.

Hat tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan Literasi Media Go To School yang bertajuk Bijak Dalam Bersosmed, kolaborasi antara SMP YPPSB denga Diskominfo Staper Kutim, jumat, (25/10/2025) di Aula SD YPPSB jalan Munthe Sangatta Utara. Kegiatan yang menghadirkan narasumber dari PWI Kutim Erwin Febrian Syuhada ini diikuti seluruh siswa kelas 8 SMP YPPSB Sangatta.Lebih jauh Kadis Kominfo Staper Kutim ini mengatakan di era digital saat ini, akses internet sangat mudah di dapatkan. Hanya bermodal sebuah telepon pintar, dunia serasa berada dalam genggaman.

“Kita dapat mengakses media sosial kapan pun dan di mana pun berada, oleh karena itu perlu diberikan pemahaman bagaimana cara agar lebih bijak menggunakan sosial media, khususnya untuk para pelajar,” ujarnya dihadapan ratusan pelajar SMP YPPSB Sangatta.

Sama halnya dengan komunikasi di ranah publik dunia nyata, lanjut Ronny, di media sosial pun riskan menimbulkan konflik. Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (UU ITE) dibuat untuk mengatur segala hal yang berkaitan dengan penyebaran informasi transaksi elektronik. UU ITE sebagai payung hukum bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam berbicara di dunia maya.

“Jangan sampai status atau komentar yang kita unggah di media sosial justru menebarkan kebencian, menyinggung orang lain, bahkan menjerat kita ke dalam kasus hukum,” pesannya.

Sebelumnya, Kepala Sekolah SMP YPPSB Sugeng Bashori menyampaikan keseluruhan ada 755 siswa dibawah binaannya, dan tentu saja pihaknya tidak akan membiarkan terpapar dampak negatif sosial media.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan bekal kepada para siswa agar bijak dalam bersosmed,” kata ia.

Sementara itu Plt Direktur YPPSB Syafii berpesan kepada siswa kelas 8 ini untuk mempersiapkkan diri dengan baik, jangan rusak diri sendiri karena tidak bisa memanfaatkan HP dengan bijak.

“Perjalalan menggapai cita-cita masih panjang yang harus diraih, jangan terganggu oleh dampak negatif dari HP. Sekolah akan tegas jika ada yang melanggar aturan yang berhubungan dengan etika,” pesannya.

Kepada Diskominfo, dirinya minta agar kegiatan serupa bisa kembali digelar untuk membentengi anak-anak dari pengaruh buruk media social dan bisa bijak dalam bersosmed.

“Semoga diwaktu yang akan datang kegiatan ini bisa melibatkan orang tua juga, tidak hanya para siswa saja,” usulnya kepada Kadis Kominfo yang hadir di tempat itu. (G-S02)

Loading