Long Mesangat – G-Smart.id – Setelah sepekan dilaksanakannya Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan tahun 2023, diawali di daerah pesisir Sangkulirang dan diakhiri di daerah pedalaman di Long Mesangat, banyak kendala yang ditemui dalam penetapan prioritas program pembangunan, hal ini karena adanya tingkat kesenjangan antara anggaran yang tersedia dengan kebutuhan pembangunan yang sangat dinamis.
Pada hakekatnya pelaksanaan Musrenbang ini untuk menyepakati hasil Musrenbang pada tingkat Desa yang akan menyusun program prioritas di Kecamatan, rumusan arah kebijakan pemerintah tahun 2023 yang disesuaikan dengan RPJMD adalah mengacu pada visi dan misi Kepala daerah dan wakil Kepala Daerah Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Seusai pelaksanaan Musrenbang, jumat (11/3/2023) di BPU Desa Segoi Makmur Kecamatan Long Mesangat, Wabup Kasmidi Bulang menuturkan, tahun ini pelaksanaan Musrenbang pelaksanaannya berbeda dari tahun sebelumnya, yang mana dikelompokan berdasarkan kedekatan wilayah (zonasi), ada 7 titik dari Sangsaka, Perkotaan sampai Pedalaman.
“Apa yang kita lihat dari awal sampai selesai, yang selalu menjadi usulan prioritas adalah pembangunan infrastruktur, hal ini karena wilayah Kutim yang luas sekali dibandingkan daerah lain,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, dengan APBD sebesar 2,9 Triliun harus diefektifkan sehingga APBD dapat benar-benar terserap untuk skala prioritas pembangunan dan tidak asal membangun, makanya Musrenbang itu wajib dilaksanakan sebagai referensi atau tolak ukur apa yang harus dibangun untuk tahun yang akan datang.
“Alhamdulillah kita sudah menyerap semua program-program dari 18 Kecamatan walaupun dimasa pandemi Covid-19 pelaksanaannya dikelompokan menurut kedekatan wilayah,” kata Kasmidi.
Kedepan, lanjut Kasmidi, pihaknya akan mencari solusi-solusi seperti program-program Kementrian, DPR RI, Bantuan Keuangan Provinsi serta mencari pola pendekatan dengan pihak swasta yang ada di 18 Kecamatan.
“Setelah ini akan kita tindaklanjuti lagi dengan Rapat Koordinasi (Rakor) antara pengurus dana CSR Kabupaten dengan pihak swasta, nanti kita akan berdiskusi bersama apa yang menjadi program prioritas perusahaan tersebut ditahun akan datang,” beber Kasmidi.
Terakhir dirinya menambahkan, diharapkan ada niat baik pihak swasta untuk membangun dimana perusahaan tersebut mencari nafkah, karena diwilayah perusahaannya tersebut ada warga Kutim yang berdampak langsung.
“Insyaallah dengan niat baik semuanya, kita akan membangun Kutai Timur bersama-sama, Menata Kutai Timur Sejahtera Untuk Semua,” tutupnya. (G-S02)