SANGATTA- Persoalan antrian kendaraan yang mengular di stasiun pengisian bahan bakar khususnya di Sangatta seakan tidak pernah selesai. Meskipun sudah beberapa kali di terapkan kebijakan soal antrian, namun hingga saat ini permasalahan tersebut belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir.
Bagi warga yang ingin mendapatkan BBM jenis Pertalite maupun solar bersubsidi di pagi hari, mereka wajib hukumnya antri sejak malam hari, terkadang mereka harus rela menginap di dalam kendaraan agar antrian tidak di serobot oleh kendaraan lain.
Menyikapi hal tersebut, Ketua DPRD Kutim Joni meminta agar pemerintah melalui instansi teknisnya bisa segera mengambil langkah-langkah strategis agar permaslahan antiran kendaraan yang sudah terjadi selama berbulan-bulan dan menimbulkan ganguan arus lalu lintas ini bisa segera teratasi.
“Saya berharap dinas terkait mempelajari dengan baik apa sebenarnya permasalahan antrian kendaraan ini, kalau memang kurang ya segera memohon ke Pertamina untuk minta tambah sesuai dengan jumlah penduduk kita, dan kalau memang kuotanya sudah cukup tapi masih antri, artinya memang perlku ada penanganan secara khusus yang di lakukan oleh pemerintah,” ujarnya.
Selain itu, polotikus senior dari Partai Persatuan Pembangunan ini juga berharap, pemerintah melakukan kajian secara mendalam termasuk terkait permasalahan antrian BBM ini terutama jenis solar bersubsidi dan Pertalite tersebut.
“Kalau ini terus terjadi kasihan lah masyarakat, terutama para pengendara lain yang memang kebetulan melintasi kawasan tersebut, karena jalanan menjadi sempit, akhirnya macet,” tutur Joni. (ADV/G-S08)