SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) masih menjadi salah satu daerah dari 10 Kabupaten/kota dengan angka kemiskinan tinggi di Kalimantan Timur, Berdasarkan data yang dirilis pada tahun 202 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, tercatat Kutim memiliki presentase penduduk miskin sekitar 9,28 persen.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Joni tidak menampik terkait masih adanya masyarakat miskin di Kabupaten yang baru saja merayakan hari jadinya ke 24 tersebut.
Selain karena wilayah yang dimiliki cukup luas, Kutim, juga menjadi salah satu daerah tujuan para perantau dari daerah lain di Indonesia yang ingin mencoba mengadu nasip di Kabupaten dengan slogan “Untung Tuah Bumi Banua” ini
“Kadang kita sudah kita hampir selesaikan (pendukuk miskin) ada lagi pendatang baru, ini juga menjadi salah satu alasan pencapaian angka kemiskinan belum mencapai target, ” ujarnya.
Diketahui, angka penduduk miskin di Kutim selama 3 tahun terakhir mengaktifkan penurunan, berdasarkan data BPS Kaltim, tahun 2020 tercatat sebesar 9,55 persen, selanjutnya tahun 2021 meningkat di angka 9,81 persen dan tahun 2022 kembali turun di angka 9,28 persen.
“Saya kira, tidak bisa serta merta pemerintah bisa langsung menurunkan secara drastis angka kemiskinan, tapi saya lihat mereka (pemerintah) sudah berupaya untuk menekan angka kemiskinan kita, ” ujarnya.
Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan ini menegaskan, DPRD terus mendorong, agar pemerintah terus berupaya melakukan percepatan program pembangunan salah satunya tujuannya yakni untuk menekan angka kemiskinan yang ada di Kutim. (ADV/G-S08)