SANGATTA – Kendati telah meminta pelaku usaha memanfaatkan teknologi digital, namun nampaknya tidak semua pelaku UMKM mampu menerapkannya.
Usaha lain akhirnya harus dilakukan pemerintah, agar produk yang dihasilkan pengusaha lokal dari Kutai Timur (Kutim) bisa dikenal dan dipasarkan dengan mudah ke kalangan lebih luas.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kutim, Darsafani menyebut jika Pemkab Kutim akan membangun gedung UKM Center, sebagai upaya membantu memasarkan produk yang tidak didagangkan via online.
“Lebih tepatnya pemerintah Kutim akan membangun Gedung UKM Center, guna memfasilitasi promosi penjualan melalui offline bagi pelaku usaha yang tidak menggunakan pemasaran secara online,” ucapnya.
Nantinya, produk-produk khas Kutim itu akan dipromosikan di dalam gedung tersebut. Baik dari kerajinan mau pun makanan yang diolah di kabupaten ini. Mengingat beragam jenis makanan dan cinderamata khas dari setiap kecamatan di Kutim sangat banyak. Apa lagi, di kabupaten ini memiliki 18 kecamatan yang tersebar cukup jauh.
“Jadi pendatang yang mencari oleh-oleh Kutim tidak perlu jauh-jauh ke kecamatan, pengunjung bisa membelinya di gedung ini,” tambahnya.
Wacananya, gedung tersebut akan dibangun wilayah Kecamatan Sangatta Utara, bersama Mall Pelayanan Publik (MPP). Bahkan, Gedung UKM Center tersebut akan bergabung dan menjadi tempat pelatihan pelaku UKM, pemasaran UKM dan pelayanan perizinan.
“Gedung UKM Center bersama Mall Pelayanan Publik akan dibangun di Jalan Yos Sudarso Sangatta Utara, tepatnya di lahan Kantor Korpri. Rencana tersebut sudah lama, sejak Bapak Ardiansyah masih menjabat wakil bupati dan sekarang baru terwujud. Insya Allah akan segera dibangun menunggu SK penetapan lokasi oleh BPKAD,” ungkapnya.
Namun, kata dia, pemasaran di gedung ini tidak melulu offline saja. Pembeli juga akan dilayani melalui sistem online dengan aplikasi yang akan dicanangkan.
“Ya Gedung UKM Center juga membantu pemasaran produk apapun melalui online, yang nanti akan kita buatkan aplikasi pemasarannya dan juga kerjasama dengan Shopee, Blibli, dan lainnya, yang bisa membantu memasarkan produk UKM dari Kutim,” jelas Darsafani. (G-S03)