SANGATTA- Peran serta pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pengembangan sektor pariwisata tidak boleh di pandang sebelah mata, mengingat, sektor tersebut menjadi salah satu pilar penting kemajuan bidang yang menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara setelah sektor perkebunan kelapa sawit ini.
“Jadi apabila ada wisatawan datang kesini (Kutim) tidak hanya menikmati alamnya saja, namun kalau ada UMKM, mereka (wisatawan) pasti akan membelanjakan uangnya, mau itu makanan atauapun souvenir untuk oleh-oleh mereka,” ucap Yan.
Untuk itu, dalam upaya pengembangan sektor pariwisata yang saat ini terus di gaungkan oleh pemerintah daerah, dirinya berharap agar tidak melupakan para pelaku UMKM yang dinilai mempunyai peran penting dalam membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan saat pandemic Covid-19.
“Kami (DPRD) juga mendorong agar peran UMKM bisa terus di tingkatkan kapasitasnya, karena telah terbukti menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” imbuhnya.
Selain itu, UMKM dan Pariwisata memang memiliki hubungan yang saling mengait. Di satu sisi, bergeliatnya UMKM, menurutnya akan berdampak pada kemajuan di sektor pariwisata,diantaranya dengan tersedianya aneka kuliner, home stay, hingga cendera mata atau souvenir.
“Bahkan banyak contoh yang kita lihat, dahulu ada daerah yang tidak banyak di kenal oleh wisatawan, karena ada pelaku UMKM yang mempromosikan, akhirnya banyak masyarakat yang datang, ini perlu menjadi perhatian kita semua,” bebernya.
Untuk itu, politisi yang duduk sebagai ketua komisi D ini, berharap agar Pemerintah terus memberikan perhatian secara serius, dengan memberikan pendampingan dan pemberdayaan kepada UMKM maupun komunitas masyarakat yang peduli dan turut mengembangkan pariwisata, agar mampu secara optimal dalam membantu mempromosikan destinasi wisata yang ada di Kutim. (G-S08).