SANGATTA- Pengembangan komoditas khusunya melalui bidang pertanian saat ini gencar di laksnakan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) yang diharapkan akan memberikan nilai tambah pada produk tersebut. Selain bisa memberikan kontribusi pendapatan cukup besar bagi daerah.
Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim selaku leading sektor dalam bidang pertanian tampaknya terus melakukan berbagai trobosan dan inovasi agar program yang masuk dalam skala prioritas daerah bisa segera di wujudkan.
“Jadi selama dua tahun kedepan kita akan fokus untuk pengembangan 4 komoditas, yakni cabai, bawang merah, buah nanas serta produk andalan kita yang sudah mendunia yakni pisang gepok Grecek,” ujar Kepala Bidang Holtikultura DTPHP Kutim mewakili Kepala Dinasnya Dyah Ratnaningrum,” ujarnya.
Dalam pelaksanaanya, nantinya perlu adanya pertimbangan beberapa aspek agar program tersebut bisa berjalan secara maksimal, diantaranya, aspek teknis terutama daya dukung lahan memadai yang akan di jadikan suatu kawan pertanian untuk mengembangkan komoditi unggulan tertentu.
“Jadi nanti kami arahkan agar menjadi desa-desa tematik, misalnya desa A menjadi kawasan bawang merah, dan lain sebagainya, hal ini sejalan dengan arahan Bupati dan Wakil Bupati terkait program one village one commodity,” ujarnya.
Selain dari aspek teknis, perlu juga adanya pertimbangan dari sisi eksisting, pemerintah tidak mungkin melarang masyarakat untuk mengembangkan satu komoditi tertentu secara mandiri.
“Namun apabila komoditi tersebut mampu berkembang dengan baik, kami tinggal mensupport aja agar lebih maksimal, contohnya di desa Himba Lestari di Kecamatan Batu Ampar yang secara mandiri mengembangkan buah nanas, termasuk di daerah Kaubun dan Kaliorang dengan pisang gepok Greceknya, ” ujarnya. (ADV/G-S08)