
SANGATTA- Kasus bullying (perundungan) yang kerap terjadi di lingkungan sekolah masih menjadi persolaan yang masih marak terjadi. Berbagai upaya terus di lakukan untuk terus menekan terjadinya bullying yang menimpa siswa yang apabila tidak segera di tangani bisa berdampak trauma yang berkepanjangan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutim, Mulyono melalui Sekretaris Irma Yuwinda mengatakan saat ini di setiap satuan pendidikan terutama di jenjang Sekolah Dasar dan Menengah Pertama sudah memiliki Bimbingan dan Konseling (BK) yang bertugas untuk menangani berbagai persoalan yang terjadi di lingkungan sekolah. Satu diantaranya terkait Bullying.
“Jadi setiap menangani kasus contohnya (Bullying), tentunya akan langsung di tindak lanjuti dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang harus di lakukan oleh pihak sekolah,”ujarnya.
Berkaitan dengan penanganan Bullying, membutuhkan metode dan cara khusus, karena apabila terjadi laporan terkait persoalan tersebut memiliki beberapa kategori kasus, sehingga memerlukan penanganan secara khusus.
“Kasus ini memang memiliki banyak kategori tidak hanya sebatas mengolok sesame teman. Namun memang ada kategori tertentu yang perlu di lakukan assement (pengukuran) terlebih dahulu,”imbuhnya.
Selain itu, pihaknya terus memberikan dorongan dan imbaun termasuk gencar mengkampayekan melalu berbagai kegiatan seperti sosialisasi pendampingan BK hingga penguatan karakter siswa hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bahwa tindakan Bullying selain bisa merugikan diri sendir dan orang lain. Tindakan tersebut juga akan memicu berbagai persoalan salah satunya lingkungan sekolah yang tidak aman. (ADV/Bung TJ)
![]()



