G-Smart.id – Sangatta – Vaksin Covid 19 yang akan digalakan oleh pemerintah pusat ternyata belum dianggarkan di Kutai Timur (Kutim). Pasalnya belum ada petunjuk dan arahan dari pusat. Namun, jika sudah mendapat arahan, kabupaten ini akan bergegas menganggarkan sesuai kebutuhan.
Kepala Dinkes Kutim, Bahrani Hasanal membenarkan jika vaksinasi di Indonesia akan dilaksanakan pada November 2020. Namun hingga kini belum mendapat informasi lebih lanjut.
“Vaksin belum, kabarnya November tengah atau akhir. Belum ada petunjuk juga, jadi kami belum menganggarkan,” ungkapnya saat diwawancarai.
Namun, kata dia jika vaksin telah ada di Kutim pun, dinas akan tetap memprioritaskan untuk vaksinasi tenaga medis terlebih dahulu, mengingat nakes kerap terpapar karena menangani pasien terkonfirmasi.
“Tapi tidak semua dapat terpenuhi, kami pasti prioritaskan dulu tenaga kesehatan,” jelasnya.
Tidak hanya tenaga medis saja, begitu pula dengan TNI-Polri, terutama bagi mereka yang kerap menjaga posko pintu masuk daerah selama Covid-19 mewabah. Namun hal itu pun kata Bahrani belum dapat dipastikan. Sebab, segala keputusan belum dijelaskan oleh kementerian secara pasti.
“Tapi semuanya belum pasti, keputusan siapa saja yang menjadi priotitas tunggu info dari pusat. Kami cuma menunggu saja,” tambahnya.
Dia mengaku belum mengetahui harga vaksin tersebut, bahkan saat ini ia tak mengetahui implementasi harga di Kutim.
“Sepertinya harganya Rp 200 ribuan, cuma kami belum tahu itu bayar atau tidak,” tambahnya.
Bahrani berharap dengan adanya vaksin nanti, pandemi corona yang masih melonjak dapat lebih reda nahkan menghilang.
“Mudahan vaksin ini terbukti dan semoga Covid 19 bisa hilang,” harapnya.
Sebelumnya, dikabarkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan vaksin virus corona tidak akan diberikan terlebih dahulu kepada kelompok usia 0-17 dan di atas 60 tahun demi keamanan. Dia cemas ada efek negatif yang tidak terduga. (G-S03)