Sangatta _ Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar sosialisasi dokumen bencana kontijensi banjir. Kegiatan ini dibuka Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pamkesra) Trisno, mewakili Bupati Ardiansyah Sulaiman, di Ruang Damar Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi Sangatta, Selasa (26/8/2025).

Langkah ini sejalan dengan komitmen Pemkab Kutim yang menjadikan pencegahan dan penanganan bencana sebagai program prioritas. Berdasarkan Penilaian Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2024, Kutim masuk kategori risiko tinggi dengan nilai 173,36, sementara Indeks Ketahanan Daerah (IKD) masih berada di angka 0,42.

Trisno menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam upaya mitigasi bencana, salah satunya melalui sistem deteksi dini. “Dengan sistem deteksi dini, diharapkan mampu meminimalisir dampak bencana, terutama banjir,” ujarnya.

Ia menambahkan, sosialisasi ini juga menghasilkan dokumen Standard Operating Procedure (SOP) penanganan banjir sebagai acuan di lapangan. “Jadi jelas, siapa melakukan apa dan pada saat apa. Dengan wilayah luas dan aksesibilitas yang belum merata, SOP ini penting agar koordinasi berjalan baik,” kata Trisno.

Kepala Pelaksana BPBD Kutim Sulastin menyebut kegiatan diikuti 100 peserta dan menghadirkan narasumber dari BNPB, BPBD Kaltim, dan BMKG. Agenda meliputi sosialisasi dokumen kontijensi banjir, gladi ruang (table top exercise), dan gladi posko (command post exercise).

“Tujuannya untuk mengidentifikasi risiko banjir serta menyusun skenario kebijakan penanggulangan bencana yang selaras antara pemerintah daerah dan provinsi,” terang Sulastin.

Penulis : Tejo

Editor : Daus

Loading