G-Smart.id-Samarinda – Komisi IV DPRD Kaltim menilai, untuk menghidupkan kembali Seni Budaya Institut Indonesia (ISBI) Kaltim yang sudah vakum sejak 2018 lalu, tidak bisa hanya diselesaikan di tingkat kabupaten dan provinsi. Melainkan butuh keterlibatan langsung dari para wakil rakyat di DPR RI asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kaltim.
Mengapa harus demikian, dikatakan Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin, persoalan ISBI Kaltim ini sudah masuk ke ranah pemerintah pusat juga. Dalam hal ini, Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemenristekdikti). Untuk membuka jembatan komunikasi di pusat, maka peran dari anggota DPR RI pun sangat dibutuhkan dalam hal ini.
“Nah kami berharap setelah dilakukan audiensi dapat dilakukan proses FGD, termasuk melibatkan legislator Dapil Kaltim DPR RI misalnya Bu Hetifah, supaya gaungnya ini bisa direspons Kemenristekdikti, karena memang kuncinya ada di kementerian,” kata politikus Partai Golkar ini.
Seperti diketahui, saat ini Hetifah Sjaifudian adalah anggota DPR RI asal Dapil Kaltim yang duduk di Komisi X yang membidangi masalah pendidikan. Hetifah belakangan juga dikenal sebagai legislatif yang cukup konsisten memperjuangkan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Tidak terkecuali di Kaltim.
“Kami juga meminta perhatian kementerian untuk segera merealisasikan beberapa pembangunan. Karena selama ini, selain tidak menerima mahasiswa baru, fasilitas yang tersedia bisa dikatakan sangat minin. Sangat disayangkankan apabila ISBI Kaltim stagnan dan masalah ini dibiarkan berlarut-larut,” tuturnya.
Dia menambahkan, upaya pembebasan lahan ISBI Kaltim yang sebelumnya sempat terganjal, telah coba diselesaikan dengan baik. Menurutnya, itu menandakan keseriusan Pemkab Kukar dalam membangun perguruan tinggi. Bahkan, pemkab pada saat itu bolak-balik melegalkan lahan seluas puluhan hektar tersebut atas nama Kemenristekdikti dan Pemprov Kaltim.
Namun, dikarenakan ketidakjelasan kepemilikan aset itulah harapan pihaknya pupus dan menyebabkan pengelolaan ISBI Kaltim tidak lagi menerima mahasiswa baru. Sehingga, ia sangat menyayangkan, apabila ISBI Kaltim tidak dapat melakukan penerimaan siswa baru seperti yang seharusnya dilakukan perguruan tinggi.
“Tentunya, kita semua berharap ISBI Kaltim ini dapat kembali dibuka dan melaksanakan penerimaan mahasiswa baru. Adapun masalah-masalah yang sempat menjadi batu sandungan, saya kira itu semua bisa diselesaikan. Karena dari Pemkab Kukar hingga Pemprov Kaltim, saya kira juga punya keinginan yang sama untuk menghidupkan kembali ISBI Kaltim,” tandasnya. (ADV/G-S06)