G-Smart.id – Sangatta – Dalam rangka membangun sebuah forum sebagai ajang kordinasi dan sinergi penangulangan bencana pada umumnya dan bencana karhutla pada khususnya. Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur melaksanakan kegiatan Forum Pengurangan Resiko Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan dan Pembentukan Relawan Peduli Karhutla pada Selasa Malam,(27/10/2020) di Hotel Victoria Sangatta.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari mulai selasa (27/10/2020) sampai dengan Rabu (28/10/2020) dengan diikuti sebanyak 50 peserta yang berasal dari berbagai unsur, unsur pemerintah, perguruan tinggi , swasta dan unsur masyarakat sipil.  Dalam memberikan materi hadir nara sumber dari Kementrian  Lingkungan hidup dan kehutanan H.Purwantio,S.P, M.Si dan I Made Susmayyadi,S.Si, M,Sc dari Forum Pengurangan Resiko Bencana Yogyakarta.

Syafruddin selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kutim mengatakan sebagai dasar pembentukan Forum  Peduli Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2020 Kabupaten Kutai Timur adalah Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan  Penanggulangan Bencana  dan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 3 tahun 2019 tentang Penyelanggaraan Penangulangan Bencana  Daerah. dan acara diselenggarakan dengan tetap memperhatikan  dan penegakan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan  penyebaran virus covid-19.

Lebih jauh Syafruddin yang juga mantan Kepala BKD Kutim ini memaparkan tujuan kegiatan ini untuk membangun sebuah forum sebagai ajang kordinasi dan sinergi penangulangan bencana dengan sasaran terbentuknya forum peduli  karhutla Kutim.

“Sebelumnya dibentuk Masyarakat peduli api (MPA) dari beberapa desa di kutim secara bertahap, saat ini sudah 50 MPA terbentuk dan tersebar di semua kecamatan  dan 2021 rencananya 35 MPA sampai nanti semua desa terbentuk MPA” ungkap Syafruddin

Ditambahkannya lagi pihaknya (BPBD) telah membangun posko karhutla di empat zona yaitu di Muara Wahau, Muara Bengkal, Rantau Pulung dan Sangkulirang.

“Rencananya  tahun 2021 kembali dibangun posko karhutla di Kongbeng dan Teluk Pandan dan secara bertahap di kecamatan lain yang ada potensi kebakaran lahan juga akan ada posko dan dilengkapi peralatan pemadam kebakaran” jelasnya

Dalam sambutannya Pjs Bupati Kutim M Jauhar Effendi dihadapan undangan dan peserta yang hadir menyampaikan bahwa perkembangan situasi nasional saat ini mengurangi produktivitas ditengah wabah pandemi covid-19 namun kita tidak boleh menutup mata ancaman kebakaran hutan dan lahan tidak boleh dianggap remeh.

“Sebagian besar wilayah Kutim memiliki potensi kebakaran hutan dan ini merupakan tantangan bagi kita bersama jadi tantangan kita jauh lebih besar  dan lebih berat dibanding daerah lain” ujar Jauhar

Ditambahkan, untuk masalah karhutla kita harus all out , bersenergi  dari seluruh lapisan masyarakat  tidak terkecuali para relawan untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan dari fenomena  bencana kebakaran sehingga menuntut semua pihak untuk tanggap dan mengantisipasi semua kemungkinan yang akan terjadi.

“Oleh karena ini pekerjaan sangat berat maka forum peduli Karhutla dapt membangun jejaring, kordinasi dan sinergi dalam penanganan bencana karhutla, adanya kerjasama dan korrdinasi yang baik dari semua pihak bisa ditangani dengan cepat” Ujar Jauhar. (G-S02)

Loading