SANGATTA – Pagi ini, kamis (27/11/2024) suasana Hotel Royal Victoria Sangatta terasa lebih hangat dari biasanya. Para pengelola website dari seluruh perangkat daerah dan kecamatan se-Kutai Timur duduk berjejal rapi, sebagian membawa laptop, sebagian lagi sekadar membawa buku catatan yang mulai penuh dengan ide-ide baru. Mereka datang dengan satu tujuan untuk menyatukan langkah menuju wajah digital baru Kutai Timur.

Di depan ruangan, Idris Syam, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, Administrasi Umum dan HAM, berdiri memberikan sambutan. Suaranya tenang tetapi tegas, membawa pesan yang tampak begitu relevan untuk zaman ini.

“Website adalah wajah pemerintah kita. Di sanalah masyarakat mencari jawaban tentang program, layanan, atau sekadar kabar terbaru dari pemerintah daerah.” kata Idris.

Ucapan itu membuat sebagian peserta mengangguk pelan. Sebab mereka tahu, di balik layar, selama ini pengelolaan website perangkat daerah sering berjalan sendiri-sendiri. Tampilan yang berbeda-beda, informasi yang tak selalu diperbarui, hingga tautan yang kadang tak lagi aktif semua menjadi potret problem klasik yang mereka hadapi setiap hari.

Hari itu, semua akan berubah, Diskominfo Staper Kutai Timur memperkenalkan konsep Website Satu Atap, sebuah portal terpadu yang menyatukan seluruh website perangkat daerah dalam satu pintu. Tidak lagi terpisah, tidak lagi bekerja dalam ruang digital masing-masing.

“siapa pun yang ingin mengetahui tentang Kutai Timur, cukup membuka satu website dan semua data akan tersedia,” tuturnya.

Konsep ini bukan sekadar gagasan teknis. Ia adalah bentuk baru dari cara pemerintah menyampaikan informasi kepada warganya agat lebih cepat, lebih seragam, dan lebih mudah.

Di kesempatan ini Kepala Diskominfo Staper Kutim, Ronny Bonar H Siburian mengatakan Website Satu Atap ini bukan untuk menambah pekerjaan tapi justru untuk menyederhanakannya.

Ia menjelaskan bagaimana tools yang dulu tersebar di berbagai platform kini disatukan dalam satu ekosistem. Bagaimana database yang sebelumnya berjalan independen kini terkoneksi mulus. Dan bagaimana sentralisasi informasi bisa membuat pekerjaan lebih cepat sekaligus meminimalisir kesalahan.

“Bayangkan, dulu kita menghabiskan waktu mencari data, Sekarang waktunya bisa digunakan untuk hal yang lebih strategis, data mudah dicari karena terintegrasi,” ujar Ronny.

Di sudut ruangan, beberapa peserta tampak sibuk mencatat. Ada yang berdiskusi pelan dengan rekannya di sebelah. Ada pula yang mulai membayangkan bagaimana portal satu atap ini akan mengubah cara mereka bekerja sehari-hari.

Dalam dunia yang semakin digital, informasi bukan lagi sekadar teks dan gambar melainkan pelayanan. Dan pelayanan, bagi pemerintah, harus hadir dengan cepat dan akurat.

Website Satu Atap bukan sekadar proyek teknologi. Ia adalah langkah besar menuju pemerintahan yang lebih terintegrasi. Sebuah komitmen untuk memastikan bahwa informasi publik tidak lagi tercecer, tetapi hadir dalam satu ruang yang mudah dipahami siapa saja. (ADV/DS)

Loading