SANGATTA – Di tengah gemuruh aktivitas pertambangan batubara, PT Kaltim Prima Coal (KPC) bukan sekadar perusahaan tambang. Sebagai salah satu Objek Vital Nasional (Obvitnas), KPC memegang peran strategis dalam menjaga ketahanan energi dan stabilitas ekonomi Indonesia.
Bagi Silvester Pantur, Acting Superintendent Public Communications KPC, menjaga Obvitnas adalah tanggung jawab yang jauh melampaui kepentingan perusahaan.
“Ini bukan hanya soal bisnis. Keberlangsungan operasi KPC adalah bagian dari ketahanan nasional,” ujarnya saat jumpa pers UKW AJKT, (22/8/2025) di Teras Belad Sangatta.
Disampaikannya, Obvitnas diatur dalam Perpres No. 63 Tahun 2004, UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, dan UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI.
“Peraturan ini menegaskan bahwa aset strategis negara seperti tambang, listrik, transportasi, hingga pangan harus dijaga agar layanan vital tetap berjalan,” jelasnya Silvester.
Menurut regulasi, pengamanan Obvitnas bersifat ganda yaitu secara fisik melalui penjagaan dan patroli, serta non-fisik lewat intelijen dan prosedur ketat pengawasan SDM. Polri menjadi garda utama, sementara pengelola Obvitnas bertanggung jawab menyediakan sarana, prasarana, dan informasi pendukung.
Sejak kontrak karya pertamanya pada 1982, KPC telah menjadi tulang punggung industri batubara Indonesia. Dengan produksi tahunan 54-60 juta ton, perusahaan ini tidak hanya menopang pasokan listrik nasional, tetapi juga memperkuat neraca perdagangan melalui ekspor batubara senilai hingga US$3,3 miliar per tahun.
Kontribusi KPC tidak berhenti di situ, kata Silvester, Pajak, royalti, dan skema profit sharing bagi pemerintah pusat dan daerah turut mendorong pembangunan di Kalimantan Timur, khususnya Kutai Timur. Dampaknya terasa hingga pelaku usaha lokal dan UMKM, yang menjadi bagian dari rantai pasok KPC. Penelitian menunjukkan setiap Rp1 juta upah yang diterima karyawan KPC dapat mendorong hampir Rp4,8 juta pendapatan masyarakat setempat.
KPC juga berperan dalam ketahanan energi nasional melalui 25% Domestic Market Obligation (DMO) yang memasok batu bara ke pembangkit listrik.
“Keberlanjutan operasi KPC memastikan pasokan energi tetap stabil, yang artinya mendukung kehidupan industri dan rumah tangga,” katanya.
Perusahaan ini aktif bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk menjaga keamanan area tambang dan jalur distribusi. Dengan begitu, KPC tidak hanya menjadi pemain ekonomi, tetapi juga bagian dari komponen pendukung pertahanan negara.
Dalam era informasi, media menjadi mitra strategis. Silvester menekankan pentingnya informasi akurat untuk mencegah hoaks dan menjaga stabilitas sosial.
“Wartawan membantu mencerahkan masyarakat sekaligus menjaga kepercayaan publik terhadap Obvitnas,” tambahnya.
Menjaga Obvitnas seperti KPC bukan semata tanggung jawab perusahaan, tapi kepentingan bersama untuk negara dan masyarakat. Dari produksi batubara hingga pengamanan aset vital, setiap langkah KPC berkontribusi pada ketahanan nasional dan kesejahteraan rakyat.
“Kami mengajak rekan media untuk terus bersinergi menjaga kepercayaan publik terhadap Obvitnas,” tutup Pantur.
Penulis : Daus