SANGATTA – Dalam rangka pengendalian inflasi di tahun 2025 ini, Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan agenda pembahasan langkah konkret pengendalian inflasi di daerah, Senin (24/3/2025). Kegiatan digelar secara daring (dalam jaringan) yang melibatkan seluruh kepala daerah se Indonesia.

Di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Rakor ini diikuti oleh Wakil Bupati Kutim Mahyunadi di Ruang Rapat Diskominfo Staper yang turut didampingi Sekretaris Daerah Rizali Hadi, Assisten Administrasi Umum Sudirman Latif, Kabag Perekonomian Setkab Kutim Vita Nurhasanah, perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan, Disperindag, DTPHP dan lainnya.

Saat pelaksanaan Rapat Pengendalian Inflasi tersebut Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kutai Timur sebesar 6,48 persen, yang mana komoditas penyumbang IPH tinggi adalah cabai rawit, cabai merah dan telur ayam ras.

Ditemui usai kegiatan Wakil Bupati Mahyunadi mengatakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan terus mengendalikan inflasi di Kutim . Dirinya menyebut sampai menjelang lebaran ini, harga-harga belum terlihat mengalami kenaikan.

“Kenaikan harga itu, salah satunya karena pasokannya kurang. Alhamdullilah di Kutim transportasinya lancar. Meskipun ada beberapa harga yang mengalami kenaikan seperti cabe, namun hari ini sudah mulai turun,” ujarnya.

Dirinya memperkirakan daging yang akan mengalami kenaikan harga. Namun hal ini bukan karena pasokannya yang kurang, tetapi banyaknya kebutuhan atau permintaan masyarakat.

“Kita akan terus memantau harga-harga di pasar, kalau memang pemerintah harus intervensi terhadap kenaikan harga, maka akan kita lakukan supaya masyarakat tidak terbebani dengan harga yang melonjak,” kata Wabup Mahyunadi.

Bersama TPID Kutim, lanjutnya, pemerintah akan terus bekerja keras membuat harga dipasar stabil dan terjangkau sehingga masyarakat punya daya beli.

“Silakan masyarakat sampaikan keluhan ke saya atau dinas terkait kalau ada kenaikan harga yang signifikan biar kita bisa turuntangan mengatasi kenaikan harga,” pungkas Mahyunadi.

Sementara itu, Kabag Perekonomian Setkab Vita Nurhasanah saat ditemui di tempat itu mengatakan, ada beberapa langkah yang sudah diambil untuk mencegah inflasi. Yaitu dengan terus menjalin komunikasi dengan petani di luar wilayah, selain Jawa Timur untuk menjaga ketersediaan pasokan cabai rawit sampai menjelang hari raya idul fitri 1446 H.

“Telah dilakukan juga operasi pasar dibeberapa titik lokasi di kecamatan. Menjaga kelancaran distribusi pasokan. Melaksanakan sidak pasar, agar harga-harga barang terjangkau dan mengantisipasi adanya spekulan serta melakukan rapat koordinasi dengan stakeholder,” terang Vita. (G-S02)

Loading