Sangatta – G-Smart.id – Bentuk kepedulian terhadap sampah, PT Kaltim Prima Coal (KPC) bersama Pemkab Kutai Timur, sukses membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) berlokasi dibelakang Pasar Induk Sangatta (PIS) yang pagi tadi diresmikan langsung oleh Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, Kamis, (27/1/2022).

TPST ini menggunakan mesin Thermal Hydro Drive yang akan mengelola sampah dengan kapasitas 50 ton per hari, dengan bahan jadinya berupa batako dan paving block.

TPST yang diberi nama ‘TPST Prima Sangatta Eco Waste’ ini dibangun di atas lahan 1800 meter persegi selama delapan bulan. Pembangunan menghabiskan anggaran dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) KPC senilai Rp 16,9 miliar. Terdiri dari mesin Rp 13,5 milyar, bangunan Rp 1,9 milyar dan pendampingan selama satu tahun serta penunjang lainya Rp 1,5 milyar.

Bupati Kutai Timur Drs H Ardiansyah Sulaiman menyampaikan ucapan terima kasih kepada KPC atas pembangunan TPST itu. Bupati meyakini, dengan adanya TPST itu, bisa meningkatkan pencapaian sertifikat Adipura yang sudah diraih sebelumnya.

“Saya sangat berterima kasih atas kontribusinya. Ini sangat luar biasa. Terus berkarya untuk Kutai Timur lebih baik. Semoga sertifikat Adipura yang telah kita terima bisa meningkat statusnya ke lebih lebih tinggi lagi” kata Bupati Ardiansyah.

Wakil Bupati Kutai Timur Dr Kasmidi Bulang ST, MM yang ikut hadir pada acara serah terima hari ini mengaku bangga dan menyampaikan apresiasinya. Pasalnya, pembangunan TPST ini digagas bersama Pemerintah dengan biaya murni dari dana CSR KPC.

“Lega dan puas ini semua terwujud dalam pemerintahan ASKB dan semua pendanaan dari CSR KPC. Terima Kasih Pak Rudi COO dan Terima Kasih Pak Wawan. Karya yang luar biasa dan apresiasi buat Bu Vara PT. DMM,” ucap Kasmidi Bulang.

Chief Operating Officer (COO) KPC Muhamad Rudy mengatakan, pembangunan TPST itu sebagai wujud komitmen perusahaan untuk bersama-sama mengatasi masalah sampah di Kota Sangatta. “Banyak metode namun mudah-mudahan metode Thermal Hydro Drive ini bisa mengatasi sampah di Kota Sangatta. Mari kita jaga bersama supaya berkelanjutan dari proyek ini,” pinta Rudy.

GM External Affairs and Sustainable Developmnet (ESD) Wawan Setiawan mengatakan, TPST ini sebagai bentuk kolaborasi yang baik antara KPC dengan Pemerintah. Kolaborasi mulai berjalan sejak perencaan, studi banding ke Bandung dan proses pembangunan sehingga bisa diserahkan ke Pemerintah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kutai Timur Ir Aji Wijaya Effendie mengatakan, sampah memang salah satu masalah serius di Kota Sangatta. Setiap hari instansinya harus menerima 80 ton sampah rumah tangga. “Adanya TPST ini sangat membantu. Sebab kami sendiri sangat kewalahan mengelola sampah 80 ton per hari,” kata Wijaya.

Keberadaan TPST menurut Wijaya akan mengurasi 70-80 persen sampah di Koat Sangatta. Sebab masih ada jenis sampah yang belum bisa diolah, antara lain paku, kaca, botol bertekanan, batu, kaleng, jaring dan batok kelapa.

Superintendent Community Fasilities Development Dohar Nasution mengatakan, TPST menggunakan mesin karya anak bangsa dari Institut Teknologi Bandung, Thermal Hydro Drive. Boiler mesin menggunakan boiler temperature 600 – 1200 Celcius dengan Electrical Power 42 KVa, Water Requirement 3 – 5 M3/ hari dan smoke system filter Cyclone, Wet Scrubber. (*)

Loading