SANGATTA- Upaya untuk terus menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang saat ini masih sangat tinggi, masih menjadi perhatian penting pemerintah pusat maupun daerah.

Meskipun saat ini, upaya intervensi sudah banyak dilakukan untuk menurunkan angka kematian belum membuahkan hasil sesuai yang diharapkan, namun tidak mengurangi semangat untuk terus meningkatkan kesehatan Ibu dan bayi.

Hal itu disampaikan oleh Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Poniso Suryo Renggono saat memberikan sambutan kegiatan Penguatan Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin (Reproscatin) dengan lintas sektor di ruang Pelangi Hotel Royal Victoria pada Senin (05/05/2023) garapan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim.

“Maka konsep yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya AKI dan AKB lebih mengarah ke hulu, yaitu pada masa sebelum hamil/prakonsepsi, ” ujarnya dihadapan Kadinkes Kutim dr Bahrani serta undangan yang hadir.

Selain itu, pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi. Sebagai jaminan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi yang bermutu, aman serta dapat dipertanggungjawabkan.

“Yang diharapkan akan mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi.” pungkasnya.

Sebelumnya ketua panitia,Irma Ariyani mengatakan, kegiatan yang di gelar secara daring dan luring yang berasal dari perwakilan Bimbingan Masyarakat (Bimas), pemerintah kecamatan, KUA, pengelola program gizi dari 18 Kecamatan, dengan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim).

“Bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan komitmen dari rumah ibadah, lembaga agama dan peningkatan cakupan pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin di Kutim,” ucapnya. (ADV/G-S08)

Loading