KONGBENG – Guna meningkatkan jumlah populasi hewan ternak sapi yang ada di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (DTPHP ) melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan melakukan inseminasi buatan (suntik sperma)

Kepala Dinas DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum mengatakan, program tersebut sebagai salah satu upaya untuk menjaga populasi sapi yang diakibatkan adanya larangan masuknya sapi dari daerah lain terkait adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang hingga saat ini masih terjadi di sebagian wilayah di Indonesia.

“Penyakit ini (PMK) ini sangat menular, sehingga lalulintas ternak ini benar-benar ditutup, oleh balai Karantina,” ujarnya usai pelaksanaan Musrenbangcam di Kecamatan Kongbeng, Senin (1/3/2023)

Adapun program yang baru saja diluncurkan di tahun ini, diharapkan bisa diterapkan oleh para peternak di 18 Kecamatan yang ada, serta menjadi alternatif untuk meningkatkan populasi sapi di Kutim.

“Dari beberapa sapi betina yang sudah kami lakukan Inseminasi, sudah menunjukan progres yang positif (hamil),” imbuhnya.

Dirinya berharap, secara bertahap para petani bisa mulai meningkatkan produktivitas hewan ternak yang ada dan tidak lagi bergantung dengan daerah lain.

“Saat ini lokusnya ada di seluruh kecamatan, dan besok Kecamatan Rantau Pulung menjadi wilayah yang akan kami kunjungi untuk diberikan sosialisasi terkait program ini (inseminasi buatan), ” pungkasnya. (G-S08)

Loading