G-Smart.id – Samarinda – Tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mendapat tanggapan Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Fitri Maisyaroh.

Ditemui di kantor DPRD Kaltim, Senin (01/03) Politisi PKS ini mengatakan dirinya pernah melakukan diskusi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) terkait hal tersebut dan khawatir kalau ini sampai terjadi sesuatu diluar dugaan.

“Sejauh ini yang kami lakukan adalah senantiasa mengingatkan kepada Dinas terkait yang memiliki kewenangan untuk melakukan edukasi ke masyarakat dalam rangka melakukan pencegahan dari hal – hal yang tidak kita inginkan,”ujar Fitri.

Ditambahkannya dirinya secara pribadi berada di komisi IV bermitra dengan DP2PA sangat prihatin kenapa Pemerintah sedikit sekali menganggarkan dana untuk edukasi kemasyarakat, jangankan untuk hal yang sifatnya mengedukasi untuk preventif saja belum memadai.

Lebih Jauh Fitri  mencontohkan dibalikpapan di DP3AKB itu anggaran untuk melakukan sosialisa tentang pola asuh yang benar untuk mencegah terjadi kekerasan kalau dihitung hanya sanggup melakukan sosialisasi sekitar 20 an RT pertahunnya dan itu sangat minim sekali.

“Yang jelas yang teranggarkan jika dihitung untuk melakukan sosialisasi hanya sekitar 26 RT  bandingkan dengan jumlah RT yang ada di Balikpapan sekitar 1.600 an RT jadi disitu pangkal masalahnya,”Bebernya.

Dikatakannya kemarin ketika dirinya reses dengan mengundang masyarakat yang bergerak di bidang penanganan masalah perempuan dan anak ada beberapa lembaga yang hadir serta menghadirkan DP2PA agar sama-sama berfikir kalau selama ini Dinas merasa kesulitan dari beberapa sisi.

“Ada lembaga independen yang bisa bersinergi membantu untuk sosialisasi dengan menjadi narasumber dan selama ini memang belum terkoneksikan jadi langkah ini kita coba untuk dapat mengatasi masalah yang terjadi.” tutupnya.(ADV/G-S05).

Loading