SANGATTA- Kepala Bidang TI dan PersandianDiskominfo Kutim Sulisman mengatakan, saat ini Pemkab Kutim tengah mempersiapkan penyusunan masterplan pengembangan infrastruktur Digital Government Service (DGS) Kabupaten Kutim 2025-2029. Yang menjadi bagian penting dalam program Smart City.
“di Kutai Timur sendiri, program Smart City sudah kita laksanakan sejak tahun 2018 lalu. Dan program ini wajib di laksanakan oleh seluruh Perangkat daerah yang ada,” ujarnya.
Dalam program Smart City tersebut ada enam dimensi kriteria yang di tawarkan, yakni Smart Government, Smart Economy, Smart Living, Smart Branding, Smart Society dan Smart Environment. Seiring berjalanya waktu dalam pelaksanaan program tersebut ada beberapa perubahan terutama Quick win di beberapa PD terkait dengan enam dimensi tersebut.
“Contohnya di awal program ini berjalan, kita menggunakan Folder (Ilham Maulan) sebagai bagian dari implementasi Smart Living. Namun di rubah menggunakan taman yang ada di Kawasan Pemerintahan Bukit Pelangi Sangatta,” ujarnya.
Kemudian, untuk Smart Society yang di lakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Dimana awalnya menggunakan sistem aplikasi berupa digital learning seiring perkembangannya dirubah menggunakan sistem inovasi melalui program Cap Jempol.
“Termasuk Bappeda yang awalnya menggunakan aplikasi pelayanan pajak berubah menjadi SPPBD. Untuk Smart Branding yang awalnya dari Dinas Pertanian (madu kelulut) berubah menjadi Dinas Pariwisata dengan mempromosikan potensi pariwisata,”pungkasnya. (ADV/G-S08)