Sangatta – Suara pluit panjang memecah keheningan kolam renang Town Hall Sangatta. pemandangan unik terlihat di lintasan air terlihat puluhan anak usia TK hingga SD Kelas 3 berjuang melaju, bukan dengan teknik renang standar, melainkan dengan bantuan pelampung dan sirip.

Inilah pemandangan dari Sprint Race Swimming Antar Pelajar ke-III, sebuah ajang yang melampaui sekadar kompetisi, menjadi laboratorium penjaringan atlet akuatik masa depan Kutim.

Bagi Adyan Siregar, salah satu Pelatih Renang Kutim saat ditemui di arena lomba, sabtu (13/12/2025) kategori unik menggunakan alat bantu ini adalah kunci filosofi pembinaan usia dini dengan menghadirkan kegembiraan sebelum mengajarkan disiplin teknis.

“Yang kita fokuskan menggunakan alat. Harapannya mereka bisa senang dulu, moodnya datang, baru kita akan ajarkan dengan gaya-gaya yang standarnya di renang akuatik.” Jelas Adyan.

Adyan Siregar, Pelatih Renang Kutai Timur

Menurutnya pendekatan ini sangat penting untuk anak-anak, terutama kelompok usia dini.

“Mereka masih tahap pengenalan. Untuk menumbuhkan minat, kita buat dari kelas TK itu sudah mulai pakai alat bantu, hingga Kelas 3 SD,” tambahnya.

Kegiatan Sprint Race ini sekaligus berperan sebagai gerbang ganda menuju cabang olahraga akuatik. Anak-anak yang menunjukkan kecepatan luar biasa saat menggunakan alat bantu akan dicermati lebih lanjut. Ini membuka peluang mereka untuk diarahkan ke Cabang Olahraga Selam (Finswimming), di mana penggunaan alat seperti sirip menjadi standar kompetisi.

“Itu memang bagian dari akuatik Indonesia. Ada beberapa pertandingan yang menggunakan alat-alat tersebut, termasuk untuk cabor renang bagian selam. Kemungkinan bisa kita masukkan dia di selam, ataupun nanti kita masukkan di pola renang,” papar Adyan, menunjukkan fleksibilitas dalam pembinaan.

Setelah data catatan waktu terkumpul, proses seleksi ketat pun dimulai. Anak-anak yang berpotensi tinggi, termasuk mereka yang menunjukkan kemajuan signifikan akan disaring untuk dibina lebih lanjut. Mereka akan dimasukkan ke klub-klub renang di Kutim.

“Harapannya dengan kegiatan ini, kita dapat mendapatkan banyak sekali calon-calon atlet yang akan kita kembangkan untuk kemajuan di Kutai Timur,” ujar Adyan dengan optimistis.

Dukungan penuh datang dari induk organisasi. H. Reza Pahlevi, Ketua Akuatik Kutai Timur, melihat metode ini sebagai investasi jangka panjang yang cerdas.

“Kami dari Akuatik Kutim mendukung penuh langkah strategis ini. Mengarahkan potensi unik anak-anak ke cabang selam juga merupakan terobosan yang sangat baik. Kami siap bersinergi dengan klub untuk memastikan mereka mendapat program latihan yang terstruktur dan berkelanjutan,” tegas H. Levi biasa di panggil.

Di mata H. Levi ini bukan hanya sekedar kompetisi lokal, tetapi langkah konkret untuk memastikan Kutim tidak pernah kekurangan stok atlet berkualitas yang siap bersaing di kancah provinsi hingga nasional.

Penulis : Daus

Loading