SANGATTA- Anggota DPRD Kutim Yan menyebut, meskipun memberikan dampak terhadap kerusakan lingkungan, keberadaan perkebunan kelapa sawit juga memiliki pengaruh yang baik, terutama untuk membantu peningkatan ekonomi masyarakat.
Dibandingkan dengan sektor pertambangan yang jelas-jelas merusak hutan, dampak adanya perkebunan kelapa sawit masih sangat kecil, karena ketika lahan itu di buka, dan setelah itu di tanam kembali masih bisa tumbuh, meskipun kondisinya tidak sama seperti hutan,” ujarnya.
Disisi lain, menurut Politisi Partai Gerindra ini, dengan banyaknya lubang tambang yang sudah tidak dimanfaatkan kembali, dirinya berharap agar perusahaan bisa bertanggung jawab mengembalikan kondisi lahan agar bisa dimanfaatkan kembali, agar bisa digunakan untuk aktifitas masyarakat agar lebih produktif dalam menopang kehidupan.
“Kita sadar tidak selamanya akan bergantung dengan tambang, itu kan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui, tapi kalau kelapa sawit kan bisa tanam berulang-ulang, dampaknya lebih banyak dirasakan oleh masyarakat kita, ketimbang tambang,” ujarnya.
Kedepan, dirinya berharap dengan ditetapkanya Kutim menjadi salah satu daerah di Kaltim yang menjadi Superhub (Penyokong) ekonomi IKN oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), sektor perkebunan bisa menajdi alternatif bagi pememrintah daerah untuk menajdi salah satu penopang pembangunan Kutim kedepan.
‘Saya seh sependapat dengan ini, alsanya jelas, masyarakat lebih terbantu, dan lebih banyak yang sudah merasakan adanya perkebunan sawit ini,” pungkasnya. (ADV/G-S08)