SAMARINDA – Menyikapi kebijakan baru Kemendikbudristek tentang penghapusan skripsi, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin, memberikan masukan agar mahasiswa diberi tugas membuat jurnal ilmiah di semester awal. Hal ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa lebih fokus dan terarah dalam melakukan penelitian.

Salehuddin mengungkapkan, dengan dimulainya penelitian sejak awal perkuliahan, mahasiswa akan memiliki waktu yang cukup untuk meneliti dan mengeksplorasi topik yang menarik bagi mereka. “Dengan waktu yang panjang, mahasiswa bisa lebih fokus dalam meneliti apa yang menarik baginya,” ucapnya.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023, skripsi bukan lagi menjadi syarat wajib kelulusan. Namun, Salehuddin menekankan pentingnya mahasiswa tetap menghasilkan karya ilmiah.

Menurutnya, perguruan tinggi harus memberikan poin kredit bagi mahasiswa yang berhasil mempublikasikan karyanya di jurnal terakreditasi. Ini akan memberi motivasi bagi mahasiswa untuk lebih aktif dalam dunia penelitian dan kontribusi ilmiah.

Sebagai penutup, Salehuddin berharap kebijakan ini tidak mengurangi kualitas pendidikan di Indonesia. “Kita harus menjaga mutu pendidikan kita,” tandasnya. (ADV/GS-M)

Loading