G-Smart.id – SANGATTA – Posko penyekatan arus mudik telah selesai, namun di Kutai Timur (Kutim) posko penjagaan ini tetap dilanjut, dengan tujuan pencegahan lonjakan angka Covid 19.
Cara ini dianggap mampu mengurai wabah pandemi yang diprediksi akan mengancam pasca Hari Raya Idul Fitri. Berkaca dari pengalaman tahun lalu, Kutim mengalami lonjakan corona cukup tinggi. Hingga, beragam upaya dilaksanakan supaya kejadian serupa tak terulang.
Kasat Lantas Polres Kutim AKP Wulyadi menyebut posko penyekatan memang telah berakhir pada 17 Mei lalu, hanya saja tetap diantisipasi dengan cara melanjutkan penyekatan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD).
“Posko penyekatan yang kemarin sudah selesai, tapi dilanjut dengan KRYD, hingga penyekatan tetap dilaksanakan sampai 24 Mei, tapi dapat perintah lagi dan akan diperpanjang hingga 31 Mei 2021,” tuturnya.
Perihal mekanisme kerja, lanjut Wul (sapaan karibnya), sama dengan operasi ketupat pada umumnya, yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Hanya saja, kata dia, jika didapati warga yang akan lalu lalang keluar masuk Kutim tetap diperiksa secara ketat. Termasuk identitas diri dan surat bebas Covid 19.
“Cara kerjanya sama seperti ops ketupat,” tambahnya.
Upaya itu gencar dilaksanakan dengan adanya posko penyekatan sejak arus mudik hingga arus balik. Termasuk selama hari raya berlangsung. Petugas gabungan tetap siaga melaksanakan tugasnya di pos jaga secara bergantian.
Di kabupaten ini, pos penyekatan itu didirikan di tiga titik, yakni Jalan Pertamina pintu masuk dari Bontang, Pos Jalan Pendidikan Sangatta Utara dan Pos Jalan Tugu Patung Burung.
Lalu lintas di kawasan itu nampak ramai, hingga pemeriksaan dilakukan secara ketat oleh tim gabungan dari anggota kepolisian, TNI, Satpol PP, Dishub Kutim dan Provinsi, Dinas Kesehatan, BPBD hingga elemen lain. Hal itu sebelumnya dijelaskan oleh Kasatlantas Polres Kutim AKP Wulyadi.
“Kami jaga ketat selama 24 jam, sejak pagi sampai pagi lagi,” terangnya.
Sebelumnya, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menegaskan agar pintu masuk menuju kabupaten ini diperketat supaya tidak terjadi lonjakan wabah seperti tahun sebelumnya.
“Jangan lengah, tahun ini tidak boleh terulang lagi kejadian seperti tahun lalu,” tutupnya. (ADV/G-S03)