RANTAU PULUNG- Salah satu indikator keberhasilan peternakan mandiri yang dilakukan oleh masyarakat, bisa terlihat dari pola dan jenis pakan yang diberikan kepada hewan ternaknya, hal itu disampaikan Kadis Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim Dyah Ratnaningrum.

“Hampir mencapai 80 persen keberhasilan peternakan itu di pakan, ” ujarnya.

Untuk itu, pemerintah daerah terus berupaya memberikan dorongan kepada peternakan, khususnya yang mengembangkan hewan Sapi, agar secara bertahap mengubah pola dalam memberikan pakan, menggunakan jenis tanaman yang memiliki kandungan yang dibutuhkan oleh ternaknya.

“Kami sengaja memberikan beberapa varietas gama jenis unggul yang kita berikan kepada petani untuk dikembangkan, diantaranya Pancing dan Omami dari UPT Api-api di PPU,” ucap Dyah biasa ia disapa.

Menurutnya, dua tanaman tersebut, selain memiliki kandungan gizi terutama protein yang baik bagi hewan ternak, dalam hal perawatan tanaman persilangan antara rumput gajah (Pennisetum purpureum Schumach) dengan Pearl millet (Pennisetum glaucum) itu, sangat mudah dan relatif singkat.

“Dimana untuk 20 ekor sapi hanya memerlukan 500 batang pancing dilahan kurang dari setengah hektare, sementara kalau kita liarkan, satu hektare hanya mampu menampung 2 ekor sapi saja, ” Imbuhnya.

Dengan adanya bantuan berupa tanaman tersebut, dirinya berharap para petani mulai merubah pola dalam merawat hewan ternaknya, yang biasanya dilepas liarkan, kini mulai beralih dengan metode kandang, untuk mendapatkan hasil ternak yang lebih baik. (ADV/G-S08)

Loading