SANGATTA – Pemilihan Kepala Desa Serentak tahun 2022 di di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) akan berlangsung 5 Desember 2022 mendatang. Untuk menyongsong pesta rakyat tingkat desa tersebut juga telah digelar deklarasi damai yang dihadiri 244 calon kepala desa dari 18 kecamatan di Kutim.
Pilkades ini menjadi perhatian Anggota Komisi D DPRD Kutim Yuli Sa’pang, dirinya meminta agar seluruh calon hingga pendukung bersikap profesional. Mengingat, masih ada waktu tiga pekan untuk mensosialisasikan program apa saja yang akan direalisasikan setiap calon, Kamis (10/11/2022).
Menurutnya, kompetisi yang sehat harus dikedepankan. Apalagi seluruh calon sudah berkomitmen dan bersedia mendukung pelaksanaan pilkades tetap damai. Sesuai dengan upaya deklarasi beberapa waktu lalu.
“Kewajiban kami saat ini mengedukasi agar pelaksanaannya berjalan baik. Kami mengawal agar tidak terjadi masalah di lapangan,” ujarnya.
Untuk Desa Singa Gembara, dirinya menilai merupakan desa paling seksi saat ini. Sebab secara demokrasi sudah luar biasa. Begitu pula dengan infrastruktur yang dimiliki desa yang terletak di kawasan Sangatta Utara itu.
“Tapi panitia harus bersikap profesional. Apalagi pendukung setiap kandidat pasti ada yang menjadi panitia. Makanya harus saling mengawasi untuk menghindari adanya kecurangan,” sebutnya.
Disingungg dengan adanya calon petahana, sehingga peluang intervensi terhadap panitia selalu ada. Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, tidak boleh ada intervensi dari pihak manapun kepada panitia penyelenggara pilkades.
“Kan yang membentuk dari masing-masing desa. Meski ada petahana, saya bisa menggaransi bahwa tidak akan ada intervensi yang dilakukan kepada panitia. Apalagi dengan kondisi sekarang, yang sudah semakin maju,” pungkasnya. (*/G-S02)