SANGATTA – Untuk menjadikan Kutai Timur (Kutim) sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) maka sudah menjadi tanggungjawab bersama, baik pemerintah, swasta, dunia usaha, organisasi maupun masyarakat. Semua pihak di tuntut untuk berperan dalam mewujudkan KLA.

Ikatan bidan indonesia (IBI) juga merupakan organisasi yang strategis dalam mewujudkan KLA. Bukan hanya pada Kluster III (Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan) tapi hampir di semua kluster.

Pada dasarnya tugas bidan tidak hanya di fokuskan kesehatan ibu dan anak, tapi juga kesehatan remaja, lansia dan bahkan masyarakat pada umumnya,” ujar Ketua PC IBI Kutim Triana Nur melalui Sekretaris Yuliana kala lembang, jumat, (25/4/2025) usai acara VLH Evaluasi KLA di Ruang Tempudau Kantor Bupati.

Yuliana menambahkan, pada kluster 1 tentang hak sipil, maka peran IBI adalah mengedukasi ibu hamil dan keluarga untuk mengurus akta Kelahiran segera setelah anak lahir.Hal ini untuk memenihi hak sipil anak.

“Di kluster II tentang pengasuhan, maka bidan berperan memberikan edukasi tentang pola asuh anak yg baik dan benar,” tuturnya.

Sementara pada Cluster III (Kesehatan), lanjut Yuliana, peran bidan adalah memeriksa kehamilan setiap ibu hamil, mendeteksi resiko resiko yg mungkin terjadi pada anak dalam kandungan, menolong persalinan, melakukan deteksi dini pada bayi baru lahir, memantau pemberian Asi Exlusif dan Asi sampai usia 2 tahun pada anak, mengedukasi ibu dan keluarga untuk memberi makanan pendamping Asi sesuai usia, dan mengantisipasi potensi terjadinya Stunting pada anak dan lain sebagainya.

Untuk kluster IV (Pendidikan dan pemanfaatan waktu luang serta budaya). Maka peran bidan adalah mengedukasi remaja remaja untuk berkreativitas, serta memberikan pendidikan sex edukasi, kesehatan reproduksi, narkoba, pergaulan bebas dan lain lain. Dan pada kluster V (Perlindungan Khusus). Bidan berperan memberi edukasi dan pengetahuan tentang bulying, KDRT, anak berhadapan dengan hukum dan lain.

“Kami selaku pengurus IBI kabupaten, terus membekali dan mengingatkan seluruh anggota bidan untuk melaksanakan peran peranx guna mendukung Kutai Timur menuju Kabupaten Layak Anak dengan predikat Utama 2025,” pungkasnya. (G-S02)

Loading