SANGATTA- Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim Ronny Bonar H Siburian mengatakan, transformasi digital pemerintahan adalah proses di mana pemerintah mengadopsi dan memanfaatkan teknologi digital dan inovasi untuk mengubah cara menyelenggarakan pemerintahan, memberikan layanan publik, dan berinteraksi dengan masyarakat.

“Tujuan utama dari transformasi digital pemerintahan adalah meningkatkan efisiensi, transparansi,partisipasi publik, dan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat,”ujar Ronny dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan dan Pemanfaatan Infrastruktur Tekhnologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi aparatur desa, yang berlangsung, di Hotel Mercure, Samarinda, Rabu (03/7/2024).

Dalam kegiatan yang di buka oleh Bupati Ardiansyah Suliaman tersebut, dirinya menyebut, salah satu kunci keberhasilan dalam transformasi digital di pemerintahan adalah Penyediaan infrastruktur Tekhnologi. Untuk mendukung hal tersebut, Pemkab Kutim Dinas Kominfo, Staper, telah menyediakan Infrastruktur TIK berupa layanan internet di seluruh kantor desa.

“Hal ini menjadi salah satu program prioritas pemerintah Kabupaten Kutai Timur yang telah dimulai pada akhir tahun 2021 di awal kepeminpinan Bapak Bupati Ardiansyah Sulaiman, dan Bapak Wakil Bupati Kasmidi Bulang dengan tujuan agar titik layanan masyarakat lebih dekat atau mudah dijangkau oleh warga yang ada di pelosok,” ucapnya.

Sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Daerah dalam menjalankan program tersebut, Diskominfo Staper yang menajdi leading sektor pelayanan informasi dan komunikasi telah melakukan peningkatan kualitas layanan, diantaranya adanya layanan Internet desa. Yakni dengan penambahan jumlah titik layanan yang pada tahap awal tahun 2021 hanya 60 desa, kemudian tahun 2022 sampai sekarang titik layanan berada di 139 desa, 2 kelurahan dan 2 desa persiapan.

“Peningkatan kapasitas bandwidth yang dinaikkan setiap tahun guna menyesuaikan kebutuhan dikantor desa. Karena jumlah aplikasi layanan yang semakin bertambah dan untuk mempercepat proses komunikasi data,”bebernya.

Meskipun kapasitas bandwidth terus di tingkatkan, dirinya berharap agar masyarakat bisa memanfaatkan layanan internet ini secara efisien dan efektif temasuk dalam menunjang kegiatan sosial ekonomi kemasyarakatan yang bersifat produktif. Selain itu, untuk peningkatan teknologi jaringan, saat ini sudah ada 38 desa yang menggunakan jaringan fiber optic.

“Untuk Mendukung transformasi digital di Kabupaten Kutai Timur, tentunya pemerintah tidak cukup hanya menyediakan Infrastruktur Teknologinya namun perlu peningkatan kapasitas SDM agar infrastruktur TIK yang telah disediakan dikelola dengan baik dan digunakan secara efisien, efektif dan diarahkan semaksimal mungkin untuk imeningkatkan kualitas layanan imasyarakat dan untuk hal-hal yang produktif, seperti yang kita lakukan hari ini dengan memberikan Bimtel kepada seluruh apartur desa yang ada di Kutim,” pungkasnya. (Adv/g-s08)

Loading