SANGATTA- Hadirnya program kalender tanam komoditas cabai yang di inisiasi oleh Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim memberikan dampak yang cukup signifikan. Terutama terkait harga jual yang terjangkau dan ketersediaan di tengah masyarakat.

“Kita tau bersama komoditas cabai menajdi salah satu faktor adanya inflasi. Pemerintah dari mulai tingkat pusat hingga daerah selalu bingung dan terus di tanya kenapa bisa naik. Nah untuk saat ini kekhwatiran itu sudah agak mereda dan kondisinya sudah terbalik,”ujar Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum melalui Kepala Bidang Holtikultura Wahyudi Noor.

Hingga berita ini diturunkan, Wahyudi menyebut harga cabai khusunya di Kutim cenderung stabil di angka Rp 30 ribu. Meskipun belum sepenuhnya memberikan keuntungan lebih bagi petani. namun dengan adanya program yang di laksanakan sejak tahun 2024 ini sudah mampu memberikan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat.

“Kalau idealnya untuk bisa memberikan keuntungan bagi para petani tu di angka Rp 50 ribu. Namun secara bertahap harga akan terus membaik. Karena sebentar lagi akan ada hari besar (Nataru) di lanjutkan dengan Ramadhan dan idul Fitri. Inilah waktu pestanya para petani,”ujarnya.

Disisi lain, sebagai instansi yang bersentuhan langsung dengan para pahlawan pangan, dirinya menyadari saat petani mengalami tekanan yang di akibatkan dengan turunya harga tanaman yang mereka kembangkan salah satunya cabai. Pihaknya tidak ingin begiru saja lepas tangan. Berbagai upaya terus di lakukan untuk memberikan dorongan motivasi agar para petani ini terus bersemangat dalam melakukan aktifitas pertanian.

‘Kalau sedang dalam kondisi harga turun seperti ini, kami akan datangi para petani dan memberikan semangat termasuk edukasi kepada mereka dan Alhamdulillah mereka merasa terbantu dan kembali bersemangat,”pungkasnya. (ADV/Bung TJ)

Loading