SANGATTA – e-Government adalah suatu proses pelayanan dan pengelolaan pemerintah dengan bantuan teknologi Informasi dan Komunikasi berbasis perangkat elektronik Dalam penyelenggaraannya e-Government terdapat tiga komponen utama, yaitu orang (people), proses dan teknologi artinya bahwa pwmbangunan e-Government tidakny hanya sekedar memasang teknologi seperti pusat data (data center), jaringan daj aplikasi tetapi harus memikirkan SDM yang mengelola TIK.
Pernyataan itu disampaikan, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim Ery Mulyadi, pada pembukaan Bimbingan Teknis Pengelolaan Infrastruktur TIK (Manajemen Bandwidth dan Pengamanan Jaringan Intra/Internet) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim), Kamis (26/10/2023) di Lantai 3 Ballroom Mahakam, Swiss-BelHotel Balikpapan.
Pemanfaatan Infrastruktur TIK dalam pemerintahan, lanjut Kadis Kominfo Staper Kutim Ery Mulyadi, diharapkan untuk mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), yakni sebagai sarana membantu mengintegrasikan peran pemerintah, dengan sektor swasta dan masyarakat agar pelaksanaannya bisa menjadi lebih efektif, efisiendan bisa dipertanggungjawabkan.
“Pembangunan infrastruktur TIK di Kabupaten Kutim sudah mengalami kemajuan seperti tersedianya data center, ruang server, jaringan backbond FO yang menghubungkan antar PD,” ungkap Ery Mulyadi yang telah menjabat kurang lebih dua tahun sebagai Kepala Diskominfo Staper Kutim ini.
Lebih lanjut Ery Mulyadi mengatakan, pemanfaatan TIK dalam pemerintahan di Kutim sudah semakin luas namun tantangan juga semakin besar. Khususnya, masalah pengamanan dan dan perlindungan data.
“Oleh karena itu, kita harus bersama-sama bersinergi dan berkolaborasi untuk terus memberikan kepercayaan pada masyarakat bahwa data yang mereka miliki itu aman,” ujar pria kelahiran 27 April 1977 ini.
Menurut Ery Mulyadi, salah satu faktor yang diperkuat adalah keamanan jaringan yang dimiliki. Dengan muatan sistem keamanan jaringan yang dapat diminimalisir terjadinya serangan yang munkin akan menyerang sistem.
“Salah satu dengan menggunakan firewall. Dengan firwall yang bagus kita dapat membangun sistem yang kuat, sehingga akan sulit untuk para hacker menembus atau menyerang sistem kita. Selain dengan sistem yang aman juga harus diimbangi dengan dengan kemampuan SDM dalam mengelola jaringan TIK yang akan membantu keamanan digital,” ungkap Ery (sapaan akrabnya).
Untuk, dalam kesempatan tersebut Ery Mulyadi mengajak peserta Bimtek dapat meningkatkan kompetensi, sinergitas, berkolaborasi serta berkoordinasi dalam pembangunan dan pengendalian infrastruktur TIK, untuk bersama-sama membangun Kutai Timur Digital dalam upaya mensejahterakan masyarakat.
“Dengan adanya Bimtek Pengelolaan Infrastruktur TIK ini saya berharap semua peserta dapat menambah pengatahuan dan ketrampilan yang dapat digunakan untuk memaksimalkan pengelolaan infrastruktur TIK di lingkungan kerja,” pungkas Ery. (ADV/G-S04)