SANGATTA – Kamis (12/1/2023) Pemerintah Daerah Kutai Timur (Pemkab Kutim) bersama PT Kaltim Prima Coal (KPC) melakukan Ground Breaking (peletakan batu pertama) Proyek Pembangunan Jalan pendekat ke Pelabuhan Kenyamukan Sangatta. Diketahui, panjang jalan pendekat ke Pelabuhan Kenyamukan itu sepanjang 650 meter dengan lebar 7 meter.

Peletakan batu pertama itu ditandai dengan penyekopan Pasir tercampur semen bersama oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Kutim Joni, General Manager ESD PT KPC, Wawan Setiawan, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kapolres Kutim, AKBP Anggoro Wicaksono, Kepala Dinas PU Kutim Muhammad Muhir, Plt Kepala Dinas Perhubungan Joko Suripto, Kepala Bappeda Kutim Noviari Noor, Camat Sangatta Utara Hasdiah dan undangan lainnya.

General Manager ESD KPC, Wawan Setiawan menyebut, peletakan batu pertama itu menindaklanjuti arahan Bupati Kutim untuk membangun jalan pendekat ke Pelabuhan Kenyamukan Sangatta. Yakni, pekerjaan jalan penghubung ke dermaga sepanjang 650 meter.

“Kita berharap pengerjaannya ini, bisa diselesaikan September-Oktober. Pekerjaan ini, bisa selesai dengan aman lancar. Tentunya sesuai apa yang kita harapkan secara tehnis. Pekerjaan ini akan dikerjakan oleh PT. Lembang dengan anggaran hampir 20 miliar sekaligus pembangunan box colvert,” ungkap Wawan.

Wawan menambahkan, pihaknya bakal mengawasi secara teknis pekerjaan tersebut. Karena pihaknya juga akan dimonitor dan dievaluasi secara internal oleh KPC. Ia berharap, Ketua DPRD dan Forkopimda juga dapat memonitor proyek strategis yang menjadi harapan dan impian masyarkat Kutim.

Sementara itu, Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, menceritakan perjalanan program pelabuhan sejak menjabat bersama Isran Noor pada tahun 2012, saat itu berhasil meyakinkan Gubernur Awang Faroek. Selain pelabuhan industri KP Maloy juga membutuhkan pelabuhan rakyat. Dengan mengikuti prosedur, berkoordinas dengan pemerintah pusat.

Dikatakannya, seiring berjalannya waktu telah dibangun namun terhambat. Sehingga orang nomor satu di Kutim ini merasa berkwajiban untuk menyelesaikan rencana itu. Sebab, apabila sudah terbangun (Pelabuhan) bakal memberikan daya dukung yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi kerakyatan.

“Kita merasa yakin dengan selesainya pelabuhan ini, bongkar muat sembilan bahan pokok (sembako), sekian persen akan lebih rendah, ini salah satu pemikiran pada saat itu,” tuturnya.

Ardiansyah merasa yakin, Pelabuhan itu akan rampung dan akan eroprasi, sehingga memberikan multiflyer efect yang sangat besar kepada masyarakat dan menjadi daerah pertumbuhan baru.

“2024 awal saya minta PU dan Dinas Perhubungan serta Bappeda, agar komunikasi dengan BJN. Maksimal untuk segera menyelesaikan ujung cor. Agar yang dikerjakan oleh pihak KPC bisa terhubung. Setelah itu, diterminal dan semua fasilitas juga harus diselesaikan, seperti kantor terminal dan lain lain,” harapnya.

Senada, Wabup Kasmidi Bulang yang sekaligus Ketua MSH CSR berharap, dengan adanya pelabuhan itu agar bisa menekan harga dan membolisasi kebutuhan barang masyarakat. Serta bisa terbangun industri yang bisa menopang pembangunan di Kutai Timur.

“Kami (Pemkab Kutim) juga berterima kasih kepada PT KPC. Juga meminta agar program CSRnya membangun program lain seperti program besar pada hari ini. Masih banyak program besar yang membutuhkan kaloborasi antara pihak perusahaan (KPC) dengan nngaran APBD Kita,” pinta orang nomor dua di Kutim ini.

Sebagaimana diketahui, pelabuhan Kenyamukaan Sangatta masuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2 dan termasuk bagian dalam program Tol Laut Jalur 8, yang telah ditetapkan Presiden Jokowi pada Tahun 2017 lalu. Pelabuhan Kenyamukaan Sangatta, akan melayani rute laut Kapal Pelni, meliputi Pelabuhan Laut Kenyamukan, Nunukan, hingga Makassar. (Wir)

Loading